Sejak 2019, Kementerian PUPR telah membangun 1.679 unit hunian tetap (huntap) dan akan dilanjutkan pembangunannya sebanyak 4.089 unit yang salah satunya di Huntap Talise sebanyak 599 unit huntap.
Untuk Huntap Talise sendiri, Kementerian PUPR telah menyiapkan pembangunannya sejak Tahun 2020, dimulai dari proses penyiapan lahan dan penyusunan Dokumen Penyediaan Lahan (LAP) yang kemudian atas permintaan Bank Dunia untuk diubah formatnya menjadi Due Diligence Report, telah melalui proses yang panjang dan dilakukan secara kolaboratif antara Pemerintah Kota Palu, stakeholder terkait dan Kementerian PUPR.
Pekerjaan ini telah terkontrak pada 7 September 2022 dan saat ini telah dilaksanakan persiapan-persiapan untuk percepatan pelaksanaannya. Lingkup kegiatannya antara lain pekerjaan pembangunan jalan dan drainase lingkungan, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik Terpusat (SPALDT) dan infrastuktur persampahan serta Ruang Tebuka Hijau (RTH).
Di Kawasan Huntap Talise juga akan dibangun RTH yang berfungsi sebagai mitigasi bencana, tempat interaksi sosial, olahraga, dan wisata bagi masyarakat Kota Palu dengan adanya fasilitas yang didukung dengan pemandangan alam yang indah.
Huntap Talise nantinya akan menjadi kawasan hijau yang diimplementasikan melalui gerakan penanaman vegetasi peneduh untuk menyerap polusi sehingga dapat meningkatkan kualitas udara di sekitarnya.
Pembangunan Infrastruktur Permukiman Kawasan Talise Kota Palu didukung pendanaan Bank Dunia melalui Project Management Consultant (PMC) Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Project (CSRRP) atau Proyek Rehabilitasi dan Rekonstruksi Pascabencana Sulawesi Tengah sehingga harus memenuhi persyaratan perlindungan lingkungan dan sosial sesuai standar Bank Dunia serta perundang-undangan yang berlaku di Indonesia. (RIFAY)