Pelajar SMP Dibekali Pengetahuan tentang Stunting dan Bahaya Pernikahan Dini

oleh -
FOTO: HUMAS PEMKOT PALU

PALU – Wakil Wali Kota Palu, dr. Reny A. Lamadjido, menghadiri kegiatan “Gen Z Peduli Stunting dan Pernikahan Anak di Era Digital,”, Rabu (13/12).

Kegiatan yang diselenggarakan oleh Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P2KB) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Generasi Berencana (GenRe) Sulteng ini menghadirkan peserta dari kalangan pelajar tingkat SMP se-Kota Palu.

“Kenapa kita tidak boleh melakukan seks di luar nikah, salah satunya karena anda belum siap menikah, akhirnya cerai. Di samping itu, kandungan juga belum siap,” ujar Wakil Wali Kota, dr Reny A Lamadjido.

Menurutnya, ketika pernikahan dini terjadi, maka hilanglah masa muda. Olehnya, para siswa harus memanfaatkan hidupnya ke hal-hal positif.

“Kalau sudah menikah, adik-adik tidak bisa merasakan masa muda dan masa remaja. Karena kamu sudah mengurus anak. Yang lain masih keluar dengan teman-teman, kita hanya di rumah ba momong anak,” ujarnya.

Di samping itu, kata dia, khusus anak-anak perempuan juga harus diberikan tablet zat besi, agar saat hamil nanti, tidak terjadi anemia atau kekurangan darah di dalam tubuh.

“Ketika adik-adik menikah di umur 21 nantinya, jangan lupa memberikan ASI eksklusif. Itu yang masih rendah. Kota Palu saja baru sekitar 40 persen ibu-ibu yang memberikan ASI selama enam bulan pada bayinya,” tandasnya.

Dia berharap anak-anak yang ikut dalam kegiatan tersebut ada yang akan menjadi wali kota, wakil wali kota, gubernur, bahkan presiden.

Reporter : Hamid
Editor : Rifay