PALU – Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) menegaskan, Konferensi Cabang (Konfercab) PMII Kota Palu harus berjalan sesuai dengan konstitusi PMII.
“Harapannya, Konfercab yang akan dilaksanakan pada Senin, 27 Mei 2019 ini berjalan kondusif. Berikan pembelajaran demokrasi yang baik bagi kader PMII Cabang Palu, apalagi kongres ini diikuti kontestan dari Komisariat IAIN Palu dan Komisariat Untad. Sebagai warga pergerakan dan kader PMII Palu yang hari ini menjadi Pengurus Besar PMII Perwakilan Sulawesi Tengah saya berharap konfercab berjalan lancar dan sukses seperti halnya kita sukses melaksanakan kongres tempo Hari”, kata Wahyu Hidayat selaku Ketua PB PMII Bidang Energi dan Pengembangan Sumber Daya Alam, Sabtu (25/05).
Wahyu juga mengatakan bahwa PMII Cabang Palu sebagai wajah PMII Sulawesi Tengah, pasang surut perjalanannya sudah melalui ujian dan cobaan yang menguras tenaga serta energi kader dan keluarga besar PMII di Palu.
“Sudah banyak alumni yang berhasil di bidangnya masing-masing, seperti Lukmas S Tahir, Dr. Muhtadin Dg, Mustafa, Sahran Raden, Najamudin, Dr. Abdul Gani Jumat, Dr. Iskandar Ahmad serta Rahmawati M Nur. Mereka adalah sebagian alumni PMII Cabang Palu yang sudah sukses di bidang masing-masing,” ungkapnya.
Kemudian, kata Wahyu, puncak keberhasilan PMII Cabang Palu adalah dengan ditunjuknya sebagai tuan rumah pelaksana Kongres XIX PMII yang dilaksanakan di Masjid Agung Darusalam hingga berjalan sukses, lancar dan menjadi kongres terkondusif sepanjang sejarah perjalanan PMII.
“Sebagai kader PMII Unisa kalau ditanya saya dukung siapa karena Unisa tidak punya kandidat, jawaban saya sederhana, saya dukung yang menang. Tetapi jangan senang dulu, syarat untuk mendapatkan SK dan pelantikan akan benar-benar saya kawal dan saya pastikan konfercab berjalan sesuai konstitusi PMII,” tegasnya.
Wahyu juga menanggapi terkait isu kandidat yang bertarung membawa ego kampus. Dia mengakui sudah melihat tensi terkait isu ego kampus tersebut.
“Siapapun yang terpilih harus melaksanakan tanggung jawab kekaderan karena PMII baru hadir di empat kampus. Kita masih memiliki 12 kampus lagi yang memungkinkan untuk mengibarkan panji PMII. Bagi yang kalah, saya berharap menerima hasil konfercab karena jiwa patriot bisa diukur ketika kita kalah, menjadi petarung berarti siap menang dan siap kalah,” tutupnya. (RIFAY)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.