PALU – Pedagang di Pasar Bambaru atau Pasar Tua, Palu Barat, menolak rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Palu yang akan merelokasi mereka. Upaya relokasi akan dilakukan Pemkot untuk kepentingan revitalisasi atau menggeliatkan kembali pasar tersebut.
“Revitalisasi kami terima, tapi relokasi kami tolak,” tegas juru bicara pedagang Pasar Bambaru saat melakukan dialog bersama Anggota Komisi C DPRD Kota Palu, di lantai II Pasar Bambaru, Senin (10/02).
Para pedagang mengatakan, berdasarkan informasi dari Dinas Perindakop, saat pembongkaran bangunan, para pedagang akan direlokasi ke Pasar Inpers atau Pasar Manonda, untuk sementara waktu.
“Kalau di sana (Pasar Inpres) karena sangat berisiko,” tegas salah satu penjual emas di Pasar Bambaru.
Menyikapi aspirasi para pedagang tersebut, Anggota Komisi C DPRD Kota Palu, H. Nanang menyampaikan bahwa Pemkot Palu berencana akan merehab bangunan pasar dengan konsep tradisional moderen dengan arsitektur tiga lantai, di mana lantai dasar untuk pedagang, lantai II untuk pusat kerajinan dan lantai 3 untuk pusat kuliner.
Politisi PKB itu berharap, tidak ada yang dirugikan selama proses pembangunan. Semua harus pihak harus sama-sama senang.
“Yang sama-sama kita pikirkan adalah pelaku usaha semua harus senang karena bapak-bapak semua ini adalah salah satu penyumbang PAD,” katanya.
Pertemuan yang dipimpin Sekretaris Komisi C, Muslimun itu akhirnya menyepakati untuk sama-sama melihat dulu maket dari pembangunan pasar yang rencananya akan dipaparkan oleh Pemkot Palu, Selasa (11/02) hari ini.
Adapun anggota Komisi C lain yang ikut hadir dalam pertemuan tersebut antara lain Abdul Fatah, Abdurahim Basal Alamri, Anwar Lanasi, Ahmad Umayer dan Muksin. (MELDA)