PARIMO – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), siap mengikuti lomba Inovasi Daerah dalam penyiapan dan rencana pelaksanaan tatanan normal baru atau (New Normal) produktif dan aman Covid- 19 yang dilaksanakan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Kepala Bappelitbangda Parimo, Zulfinasran, ditemui, Kamis (04/06) mengatakan, sesuai hasil rapat di Bappelitbangda tanggal 2 Juni 2020, disepakati bahwa konsep yang ditawarkan adalah memahami terlebih dahulu apa itu yang disebut new normal.

Ia menjelaskan, sebagai upaya menyelamatkan hidup warga dan menjaga agar negara tetap bisa berdaya menjalankan fungsinya, dan new normal adalah kebijakan baru setelah Stay At Home, Work From Home, atau pembatasan sosial yang diberlakukan untuk mencegah penyebaran masif wabah virus Corona.

“New Nomal diberlakukan karena tidak mungkin warga terus menerus bersembunyi atau berdiam diri di rumah tanpa ada kepastian,” jelasnya.

Kata dia, aktvitas publik tetap dijalankan sebagaimna biasanya dengan syarat tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Lanjut dia, dalam lomba ini terdapat lima klaster yang dikategorikan yaitu Pemerintahan, Ekonomi, Pendidikan, Kesehatan dan Keagamaan. Klaster tersebut merupakan satu kesatuan yang secara bersama-sama disikapi, tetapi ada forsi terbesar yang harus didahulukan.

“Tujuh sektor yang ditawarkan oleh Menteri Dalam Negeri dominan adalah perdagangan dan jasa.  yakni, Pasar Tradisonal, Pasar Modern, Swalayan, PTSP, Objek Wisata, Restoran, Rumah Makan, Hotel dan Transportasi,”Imbuhnya.

Zulfin menambahkan, untuk menekan penyebaran Covid- 19 diambil kesimpulan kasus untuk secepatnya melacak riwayat perjalanan seseorang, karena penyebaran Covid melalui manusia ke manusia sehingga permasalahannya adalah manusia itu sendiri.

Melacak pergerakan masyarakat perlu adanya Aplikasi yang nantinya menjadi sebuah inovasi daerah untuk memperlambat penyebaran pandemi Covid- 19. Aplikasi tersebut akan ditempatkan pada tempat yang menjadi potensi pusat keramaian atau perkumpukan publik.

“Aplikasi yang dibuat pastinya didukung dengan jaringan internet dan CCTV. Jika Aplikasi didukung dengan jaringan Internet maka SDM petugas yang berkepentingan harus mampu untuk mengakses maupun mengoperasikan,” tutupnya. (MAWAN)