MORUT – Masyarakat Desa Tanauge, Morowali Utara (Morut) terinspirasi harapan Presiden Joko Widodo saat berkunjung ke Palu, 30 Agustus, agar perputaran uang berada di masyarakat sekitar tambang, dengan cara memenuhi kebutuhan para pekerja tambang terutama kebutuhan pangan.
Sejak Sabtu, 2 September siang, melalui Karang Taruna Jaya Bakti Tanauge dan sejumlah tokoh masyarakat mulai mengelolah lahan tidur melalui gerakan menanam tanaman Hortikultura, bersama Dinas Pertanian Kabupaten Morowali Utara dan Kementrian Pertanian.
“Kami berterima kasih karena niat mengoptimalkan lahan tidur di tempat kami mendapat respon positif dari Dinas Pertanian Morowali Utara dan Kementrian Pertanian. Terima kasih untuk bantuan benih yang kami terima hari ini. Semoga desa lainnya bisa mengikuti gerakan kami hari ini sehingga paling tidak kami bisa menyuplai kebutuhan sayuran, tomat, buah dan cabe bagi perusahaan tambang yang jaraknya hanya satu kilometer dari desa kami,” kata Hendrik selaku Ketua Karang Taruna.
Staf Khusus Menteri Pertanian RI, Yesiah Ery Tamalagi dalam pertemuan di lahan masyarakat Desa Tanauge menitipkan harapan agar apa yang sudah dimulai hari ini akan bisa ditularkan kepada warga lainnya yang lahannya belum diolah.
“Teman-teman harus menjadi contoh supaya warga lainnya bisa tergerak. Hari ini kita mulai dengan 1-2 hektar. Kalau ini berhasil saya percaya warga lainnya akan mengikuti apa yang kalian lakukan. Karena itu anggap saja ini sebagai percontohan. Teman-teman Dinas Pertanian juga akan selalu bersama kalian melalui petugas penyuluh lapangan,” kata Yesiah Ery Tamalagi dalam keterangan tertulis diterima Media Alkhairaat.id Ahad (3/9).
Selain Desa Tanauge, Desa Gililana dan Koya juga merupakan desa yang berada dilingkar tambang PT Gun Buster Nikel Indonesia (GNI). (**/IKRAM)