NTP Sulteng Turun Sebesar 0,04 Persen

oleh -
Penjualan hasil komoditas pertanian di Sulawesi Tengah, oleh pedagang di Pasar Inpres Manonda, Sulawesi Tengah. (FOTO: MAL/IRMA)

PALU – Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary mengatakan, dari hasil pemantauan harga penjualan komoditas hasil pertanian di tingkat produsen, biaya produksi, dan konsumsi rumah tangga terhadap barang dan jasa di wilayah perdesaan selama April 2022 menunjukkan, bahwa Nilai Tukar Pertani (NTP) Provinsi Sulawesi Tengah turun sebesar 0,04 persen, yakni dari 103,57 pada Maret 2022 menjadi 103,53 pada April 2022.

“Hal tersebut disebabkan perubahan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dibandingkan dengan kenaikan perubahan indeks harga yang dibayar petani (Ib), yakni masing-masing sebesar 0,82 persen dan 0,86 persen,” ujar Kepala BPS Provinsi Sulteng Simon Sapary, Selasa (10/5).

Menurutnya, NTP tertinggi terjadi pada subsektor Perkebunan Rakyat sebesar 107,74, sedangkan NTP terendah terjadi pada subsektor Peternakan sebesar 98,10.

BACA JUGA :  Pemkot Palu Terima 26 Paket Barang Milik Negara dari PUPR

Sedangkan Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) sebesar 103,83 mengalami kenaikan sebesar 0,11 persen dibandingkan bulan Maret 2022.

Di tingkat nasional pada bulan April 2022, NTP mengalami penurunan sebesar 0,76 persen bila dibandingkan dengan NTP bulan Maret, sedangkan untuk NTUP juga mengalami penurunan sebesar 0,56 persen.

Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Petani di tingkat nasional pada bulan April 2022 masing-masing sebesar 108,46 dan 108,64.

Dia menjelaskan NTP berperan sebagai indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan, merupakan persentase yang diperoleh dari perbandingan antara indeks harga yang diterima petani (It) terhadap indeks harga yang dibayar petani (Ib).

NTP menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian terhadap barang dan jasa baik yang dikonsumsi oleh rumahtangga maupun untuk keperluan produksi pertanian. Sehingga semakin tinggi NTP secara relatif semakin kuat tingkat kemampuan atau daya beli petani.

BACA JUGA :  Pesta Rakyat Posalia Pandapa Besusu akan Dijadikan Agenda Rutin Setiap Tahun

Reporter: IRMA
Editor: NANANG