PALU – Rombongan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melakukan kunjungan ke Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Sabtu (25/02) pagi.
MUI yang diwakili Komisi Perempuan Remaja dan Keluarga (KPRK), Dr. Hj. Hajar Ana Patunrangi bersama jajarannya itu disertai pula oleh Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) yang dipimpin ketuanya, Dr. Hj. Nurhayati S. Nokoe.
Hajar Ana Patunrangi mengatakan, kunjungannya tersebut bukan hanya sebagai momentum mempererat tali silaturahim, tapi juga bertujuan untuk memberikan pendampingan kepada seluruh anak binaan atau anak berhadapan hukum (abh) di LPKA Palu, khususnya terkait penguatan nilai-nilai keagamaan yang harapannya dapat menciptakan sikap dan perilaku yang terpuji setiap anak.
“Kami menganggap anak-anak di sini adalah anak kami juga, kami pun rutin melihat setiap pembinaan yang ada di sini dan kami menilai bahwa di sini mirip dengan sebuah pondok pesantren karena memiliki program keagamaan yang sangat baik. Kami berharap agar anakku sekalian dapat memiliki perilaku yang terpuji,” jelasnya.
Kepala LPKA Palu, Revanda Bangun, yang saat itu didampingi Pelaksana tugas Kepala Seksi Pembinaan, Muh. Fauzi, mengaku bersyukur atas perhatian yang diberikan. Ia pun sangat terkesan dengan sebutan pondok pesantren yang diungkapkan oleh Ketua KPRK. Kata dia, komitmen peningkatan pembinaan keagamaan akan selalu diupayakan dari hari ke hari.
“Terima kasih atas segala perhatian yang diberikan kepada anak-anak kami disini, senada dengan Ibu sekalian, kami akan upayakan segala pembinaan di sini menyerupai pesantren. Kami mau anak kita bersama di sini menjadi lebih berarti untuk bangsa dan negara ini,” ungkap Revanda di Mushala LPKA Palu.
Seluruh anak pun mendengarkan materi yang dibawakan Hj. Nurhayati yang menguraikan berbagai dasar penting untuk memiliki akhlak yang baik sesuai dengan tuntutan Al-Qur’an dan Sunnah.
“Kita harus bisa belajar untuk meneladani Rasulullah SAW, dari kecerdasan spiritual maupun emosionalnya. Dari hal itulah yang membentuk karakter kita, kalau sudah begitu hidup akan tenang dan semua orang akan senang bersama kita. Itulah Islam yang sesungguhnya,” katanya pada kegiatan yang mengusung tema “Pembinaan Akhlak dalam Perspektif Islam” itu.
Usai mendengarkan materi, seluruh anak binaan pun menerima berbagi cenderamata berupa kebutuhan sandang serta perlengkapan ibadah.
“Terima kasih sudah berperan menjadi seorang ibu bagi kami semua. Kami sangat senang,” kata MZ, salah satu anak binaan LPKA Palu. */RIFAY