SIGI- Ketua Majelis Ulama(MUI) kota Palu H Zainal Abidin mengigatkan umat Islam, tidak berguru melalui telepon pintar atau HP. Jika belajar melalui teknologi internet, maka akan muncul kekeliruan di dalam memahami agama.
Dia juga manegaskan antar umat Islam itu tidak boleh saling kafir mengkafirkan dan dengan mudah mengatakan pemahaman umat Islam yang lain itu sesat dan menyesatkan.
“Olehnya itu perlu pemahaman yang luas terhadap ajaran agama. Jangan sedikit-sedikit kita menyesatkan orang. Karena memang tidak boleh berguru dengan HP, jangan dijadikan guru, kalau komiu belajar agama lewat HP dan belajar agama lewat internet, maka akan muncul kekeliruan dalam agama. Ini hanya modal biasa saja, kalau komiu dapat pendapat datang ke pondok pesantren madinatul ilmi tanya,” katanya saat membawakan Hikmah Halal bi Halal yang digelar oleh Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Sigi, Rabu (5/7).
Lebih jauh Rektor IAIN Palu ini menjelaskan, kehadiran agama Islam itu harusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam, sebagaimana yang diajarkan Nabi Muhammad Saw. Agama yang membangun kasih dan sayang, agama yang mengajak saling tolong menolong kepada sesama manusia.
“Olehnya itu saya ingin betul umat islam ini memberikan ajaran dan pemahan agama itu yang rahmatan lil alamin, agama yang bisa membangun kasih dan sayang,” imbuhnya.
Di bagian lain, Zainal menjelaskan bahwa Halal bi Halal itu sebuah tradisi dan kreativitas yang luar biasa yang diciptakan ulama di Indonesia. Jadi tidak benar, kalau ada yang mengatakan haram hukumya pelaksanaan hari raya ketupat atau Mandura. (NANANG IP)
Tinggalkan Balasan
Anda harus masuk untuk berkomentar.