Minta Bantuan May Day Rp108 Juta, Disnaker Dituding Catut Organisasi Buruh

oleh -
Kenferensi pers perwakilan sarikat buruh di Sekretariat AJI Kota Palu, Senin (23/04). (FOTO: MAL/FAUZI)

PALU – Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Kota Palu dan Forum Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Kota Palu menyebut Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) setempat telah mencatut nama organisasi mereka sebagai peserta dalam kegiatan peringatan hari buruh internasional atau may day, 1 Mei 2018 mendatang.

Nama organisasi dinilai telah dipakai untuk mendapatkan bantuan dana kegiatan peringatan may day senilai Rp108 juta.

Ketua Federasi Serikat Buruh (FSB) Niaga, Informatika, Perbankan dan Aneka Industri (Nikeuba), KSBSI, Affandi mengatakan, pihaknya tidak mengetahui kegiatan Disnaker dengan beberapa elemen buruh tersebut, karena tidak pernah terlibat dalam aktivitas tersebut.

“Kami tidak pernah diundang, kenapa di proposal ada nama dan logo organisasi kami,” kesal Affandi, saat konferensi pers di Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu, Senin (23/04).

Menurutnya, besar dugaan proposal itu masuk ke dunia usaha dan perusahaan untuk meminta bantuan. Jika itu terjadi dan mendapatan bantuan, maka netralitas dari pemerintah dapat dipertanyakan, jika terjadi sengketa antara buruh dengan perusahaan yang memberikan bantuan tersebut.

Sementara Ketua Ketua FNPBI Kota Palu, Indra Hadi, menegaskan, pihaknya menolak dengan tegas pencatutan nama dan logo di kegiatan tersebut.

“Sama dengan FSB Nikeuba, kami tidak pernah dilibatkan dalam kegiatan tersebut,” ungkap Indra.

Senada, Direktur Lembaga Bantuan Hukum (LBH) FSB Nikeuba, Bahal Simangunsong menambahkan, kegiatan seremonial tidak dapat menghasilkan solusi dari persoalan perburuhan saat ini. Pihaknya hanya menuntut agar kinerja pengawas Disnaker dapat lebih baik lagi, karena terlalu banyak masalah ditingkat buruh. Bahal mencontohkan, membayar upah dibawah aturan merupakan pelanggaran pidana. “Begitu banyak kasus seperti itu, sudah di buatkan berita acara pemeriksaan (BAP) berkali-kali di kepolisian, namun tidak ada hasilnya,” ungkap Bahal.

Menanggapi itu, Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Tenaga Kerja Kota Palu, Setyo Susanto membantah jika pihaknya mencatut nama serikat buruh dalam kegiatan memperingati may day. Menurutnya, Disnaker hanya mengundang dan menfasilitasi kegiatan, dengan harapan semua serikat dan federasi sama-sama bergabung dalam satu kegiatan.

“Masalah selama ini yakni Tripartid antara buruh, pengusaha dan pemerintah tidak pernah ketemu. Nah dalam kegiatan ini kita coba jadikan satu,” kata Setyo.

Terkait dengan proposal kegiatan bernilai Rp108 juta, menurut Setyo dilakukan  panitia pelaksana, bukan Disnaker.

Kepada panitia kata Setyo, dirinya selalu mengatakan agar tidak memaksakan, jika pihak perusahaan tidak mau membantu.

Setyo juga mengakui bahwa untuk peringatan hari buruh, pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp35 juta, namun hanya untuk mencukupi sebagian kebutuhan panggung, sound system dan sebagian makanan.

“Kalau 1000 orang kurang nggak, kalau dirasa kurang silahkan panitia jalan ke perusahaan-perusahaan. Cuma berita diluar, kok kaya kepala dinas yang minta dan itu tidak betul,” tegasnya. (FAUZI)