Oleh : Debby Septien*

Apakah Sobat Data tahu apa itu sensus pertanian?   

Sensus Pertanian adalah salah satu kegiatan rutin setiap 10 tahun yang diselanggarakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Sensus ini bertujuan untuk mendapatkan data statistik yang lengkap dan akurat di sektor pertanian Indonesia. 

ST2023 merupakan Sensus Pertanian ketujuh sejak pertama kali dilaksanakan tahun 1963 (tahun berakhiran 3). Sensus Pertanian 2023 dirancang dengan mengacu pada standar Internasional, yaitu program FAO yang dikenal sebagai World Programme for Census of Agriculture (WCA). Pelaksanaan ST2023 sangat penting bagi Indonesia, dikarenakan kegiatan ini akan menjamin ketersediaan data dan informasi pertanian.

Indonesia sebagai negara agraris menjadikan sektor pertanian sebagai tempat istimewa untuk menjadi sektor pembangun Indonesia. Berdasarkan data BPS, perekonomian Indonesia tumbuh 5,01% (y-on-y) pada Triwulan I-2022 terhadap Triwulan I-2021. Persentase pertumbuhan ekonomi tersebut diperoleh dari kenaikan nilai Produk Domestik Bruto Atas Harga Konstan (PDB ADHK) dibandingkan dari kedua Triwulan tersebut. PDB Triwulan I-2022 sebesar 66,42%, berasal dari 5 sektor yang dominan (Pertanian, Pertambangan & Penggalian, Industri Pengolahan, Perdagangan, dan Konstruksi). Hal tersebut menjadikan pertanian sebagai salah satu kontributor pada PDB dengan besaran PDB-nya sebesar 13,5%, jika dibandingkan dengan Triwulan I-2021 PDB pertanian bertumbuh 1,16% pada Triwulan I-2022.

Selain itu, Sektor Pertanian juga memegang peranan penting dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB)/ Sustainable Development Goals (SDGs) di Indonesia, dimana Pertanian sebagai Leading Sector SDGs hingga mencapai target di tahun 2030 mendatang. Kontribusi strategis sektor pertanian bagi Indonesia dalam beberapa aspek adalah sebagai sumber utama pendapatan rumah tangga di pedesaan, penyerap tenaga kerja, penyedia bahan baku industri pengolahan, penghasil devisa negara, dan penyedia bahan pangan. Hal-hal tersebut tentunya sangat mendukung SDGs, salah satunya pada tujuan nomor 2 untuk mengakhiri kelaparan di Indonesia.

Sensus Pertanian 2023 akan menghasilkan 5 informasi terkait Pertanian Indonesia, yaitu data pokok pertanian nasional, petani gurem (memiliki/menyewa lahan pertanian <0,5 ha), indikator SDGs pertanian, data petani skala kecil, dan data geospasial. Nantinya, hasil dari Sensus Pertanian 2023 ini diharapkan dapat menjawab kebutuhan data pertanian bukan hanya dalam level nasional saja, namun juga di level internasional.

BPS sudah mempersiapkan kegiatan ST2023 secara matang, berikut beberapa persiapan yang telah dilaksanakan:

  1. (11-12 Mei 2022) – Pelatihan Instruktur Nasional (Innas) Updating Direktori Perusahaan Pertanian (DPP) dan Direktori Usaha Pertanian Lainnya (DUTL);
  2. (01-31 Mei 2022) – Pelaksanaan Lapangan Gladi Bersih I ST2023 di beberapa wilayah, yaitu:
  3. Kab. Kebumen, Prov. Jawa Tengah
  4. Kab. Subang, Prov. Jawa Barat
  5. Kab. Kepulauan Mentawai, Prov. Sumatera Barat
  6. Kab. Pangkajene dan Kepulauan, Prov. Sulawesi Selatan (1-31 Mei 2022);
  7. (18 Mei 2022) – Workshop Instruktur Utama (Intama) Pengolahan Gladi Bersih I ST2023;
  8. (23-24 Mei 2022) – Pelatihan Instruktur Nasional (Innas) Pengolahan Gladi Bersih I ST2023.

Untuk menyukseskan ST2023, BPS juga akan bekerjasama dengan kementerian/lembaga, perusahaan, dan media yang menjadi mitra dalam sensus pertanian. Maka dari itu, mari kita siapkan diri mencatat pertanian Indonesia di tahun 2023 untuk Indonesia yang lebih maju!

#KamiST

#CintaData

#MenujuST2023

*Penulis adalah ASN di BPS Kabupaten Buol