PALU – Kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), mengundurkan diri dari partai berlambang ka’bah tersebut, dan memilih pindah ke Partai Garda Republik Indonesia.

Dalam struktur kepengurusan yang tertuang dalam Surat Keputusan Nomor: 017/SK-DPD/DPP/VII/2025, Machatir tercatat sebagai Wakil Ketua I Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Garda Republik Indonesia Provinsi Sulteng.

Machatir, kepada Media Alkhairaat, Ahad (17/08), mengatakan, ia memilih pindah ke Partai Garda Republik Indonesia karena partai ini dirasa memiliki satu garis komando dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

“Dan saya sangat mendukung semua program di pemerintahan Presiden RI Prabowo yang bisa membawa kemaslahatan untuk masyaratat Indonesia. Beliau (Parbowo) juga selalu membuat aturan-aturan baru yang lebih adil, tidak main belakang. Itu alasan pindah partai,” jelas Machatir.

Ia juga mengaku sudah lama mengundurkan diri dari PPP Sulteng karena beberapa alasan.

Putra dari Gubernur Sulteng periode 2021-2025 ini menambahkan, salah satu alasan dirinya mundur dari PPP karena partai tersebut tidak mendukung Rusdy Mastura pada pemilihan gubernur (pilgub) yang lalu.

“Tetapi pada prinsipnya, hubungan saya dengan PPP itu tidaka da masalah. Hanya saja saya merasa partai ini kurang nasionalis, jadi agak susah untuk memdapatkan suara,” ujarnya.

Ia menyarankan agar PPP mengganti logo partainya, Ia mengumpamakan jika ada partai yang memakai logo salib, maka tidak akan mungkin orang Islam mau mencoblos partai tersebut.

“Tapi tujuan saya lalu masuk PPP sebenarnya hanya untuk menambah kawan, bukan untuk maju caleg,” imbuhnya.