PALU – Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 852, gagal mendarat di Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu, Sabtu (13/05) sekitar pukul 10.00 Wita. Penerbangan terpaksa dialihkan ke Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Sepinggan, Balikpapan, Kalimantan Timur.
Pesawat Boeing seri 737-900 yang take off dari Bandara Internasional Hasanuddin Makassar pukul 08.40 itu gagal mendarat akibat angin kencang di landasan Bandara Mutiara SIS Aljufri Palu.
“Kepada penumpang yang terhormat, karena kencangnya angin di landasan Bandara, maka penerbangan ini kami alihkan ke bandara terdekat di Balikpapan,” terdengar penjelasan pilot dari balik ruang kokpit, setelah beberapa menit pesawat mengudara.
Dalam dunia penerbangan, salah satu penyebab gagalnya pendaratan pesawat di bandara adalah crosswind.
Dilansir dari wikipedia, crosswind yang dalam Bahasa Indonesia disebut angin silang adalah angin yang memiliki komponen serenjang atau tegak lurus terhadap garis atau arah perjalanan. Angin ini memengaruhi aerodinamika berbagai bentuk transportasi.
Bergerak non-paralel ke arah angin mengakibatkan komponen angin silang menerpa objek; angin silang dapat berguna untuk perahu layar, power kiting, kitesurfing atau kiteboarding, dan lainnya. Di sisi lain, angin silang yang kencang dapat menggerakkan arah kendaraan ke samping dan hal ini berbahaya.
Dalam penerbangan, angin silang adalah komponen angin yang bertiup melintasi landasan pacu, membuat pendaratan dan tinggal landas pesawat lebih sulit daripada jika angin bertiup lurus ke landasan. Jika angin silang bertiup cukup kuat, dapat merusak undercarriage pesawat pada saat mendarat. Angin silang, terkadang disingkat X/WIND, ditulis dalam ukuran knot, disingkat kt.
Angin silang juga dapat menyebabkan kesulitan untuk kendaraan darat yang bepergian di jalan yang basah atau licin (salju, es, genangan air, dan lainnya), terutama ketika hembusannya memengaruhi kendaraan yang memiliki bodi samping yang besar seperti van, SUV, dan traktor atau truk trailer.
Istilah lain untuk angin yang menjadi musuh besar pilot adalah wind shear, yaitu angin yang berubah arah secara tiba-tiba. Paling berbahaya jika terjadi perubahan 180 derajat. Angin dari arah depan mendadak berubah arah menjadi dari arah belakang mengakibatkan pesawat kehilangan gaya angkat secara tiba-tiba. */RIFAY