Terpisah, salah satu perangkat di RT02/RW01 yang enggan disebutkan namanya, mengatakan, sejak pertengahan 2020 sampai akhir bulan Oktober yang lalu, pihaknya memang telah rutin diingatkan oleh Bhabinkamtibmas dan Babinsa setempat mengenai kedatangan sejumlah orang baru di wilayahnya.

Akan tetapi, ia tak sampai menaruh kecurigaan yang berlebih terhadap orang-orang tersebut, termasuk kepada Bojes.

“Kitakan tidak sampe berpikir kesitu to,” katanya.

Ia juga mengatakan, selang beberapa hari sebelum terjadinya penggrebekan itu, dirinya mengaku sempat melihat orang dengan ciri-ciri yang sudah beredar luas di masyarakat.

Seorang warga menunjukan foto Bojes di Kelurahan Mamboro, Kota Palu, Ahad (08/11). (FOTO: FALDI)

“Tapi sudah tidak begini lagi rambutnya, lewat di jalan itu dia,” katanya sambil menunjukan sebuah foto dari ponsel miliknya.

Saat penggerebakan berlangsung, Sabtu (07/11) pagi, seorang perangkat kelurahan ini mengaku berada di rumah yang dicurigai itu. Dirinya sempat mendengar bunyi letupan senjata sebanyak satu kali. Namun ia tak dapat memastikan suara tersebut dari mana asalnya.

Dari informasi yang berhasil dihimpun media ini, diketahui salah seorang warga di RT02/RW01 itu, diamankan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan, pasca penggerebekan.

Seseorang yang diamankan itu diketahui adalah anak dari pemilik rumah yang sempat disinggahi Bojes. Ia diperkirakan memiliki hubungan pertemanan dengan terduga.

Belakangan diketahui, kedatangan Aan alias Bojes di Palu adalah kali kedua.

Ia pernah datang ke Palu pada tahun 2019 di tempat yang sama.

Saat ini, pengjaran masih terus dilakukan oleh personel gabungan. Namun sampai berita ini diturunkan, pihak Kepolisian Daerah (Polda) Sulteng masih enggan untuk memberikan keterangan apapun.

Reporter : Faldi
Editor : Rifay