PALU – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi inflasi di Kota Palu sebesar 0,68 persen selama bulan Mei 2021.
Inflasi dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (2,90 persen) kelompok makanan, minuman dan tembakau (1,52 persen), kelompok transportasi (0,77 persen) dan kelompok
perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,73 persen).
Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,61 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,33 persen) serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,15 persen).
Sementara penurunan indeks harga terjadi pada kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,09 persen).
Kepala BPS Kota Palu, GA Nasser, Rabu (02/06), mengatakan, kelompok yang memberikan andil negatif terhadap inflasi Mei 2021 adalah kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.
“Laju inflasi tahun kalender bulan Mei 2021 sebesar 1,39 persen dan inflasi year on year (Mei 2021 terhadap Mei 2020) sebesar 2,96 persen,” ujarnya.
Sementara itu, dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 78 kota mengalami inflasi dan 12 lainnya mengalami deflasi.
Inflasi tertinggi terjadi di Manokwari sebesar 1,82 persen dan terendah di Tembilahan sebesar 0,01 persen. Sementara deflasi tertinggi terjadi di Timika sebesar 0,83 persen dan terendah di Palembang sebesar 0,02 persen.
Kota Palu menempati urutan ke-10 inflasi tertinggi di kawasan Sulampua dan urutan ke-16 secara nasional.
Reporter : Irma
Editor : Rifay