PALU – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu, Komisariat Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, sukses menggelar web seminar atau webinar terkait penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah, Senin (30/11) lalu.

Kegiatan yang mengangkat tema “Strategi Penguatan UMKM di Masa Pandemi” itu menampilkan tiga pemateri, yaitu Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu, Akademisi IAIN Palu, Dr. Sitti Aisyah dan salah satu pelaku UMKM di Kota Palu.

Dalam paparannya, Pelaku UMKM Kota Palu, Abdul Gaffar Aziz, mengatakan, UMKM di masa pandemi sekarang ini sangatlah dipaksa untuk berpikir keras dibanding sebelumnya.

“Perubahan yang terjadi di masa resesi ini membuat kita harus super kreatif lagi dalam hal untuk menjaga kestabilan usaha yang kita miliki,” katanya di hadapan sekitar 50 peserta yang mengikuti webinar tersebut.

Ia mengakui, bantuan dari pemerintah berupa dana stimulus sejumlah Rp2,4 juta sangatlah membantu UMKM, baik untuk pemanfaatan bahan baku, marketing dan lainnya.

“Harapan saya, pemerintah harus lebih banyak menyediakan ruang atau wadah di mana para pelaku UMKM, khususnya di Kota Palu bisa menambah wawasan dalam berusaha,” tutupnya.

Hal senada juga dikatakan Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Palu, Setyo Susanto. Menurutnya, pandemi Covid-19 memang sangat berpengaruh bagi perkembangan UMKM di Kota Palu.

“Kita bisa lihat dari perubahan sosial yang terjadi di tengah masyarakat. Kebutuhan yang dulu trend di masanya, kini mengalami perubahan signifikan. Kebutuhan konsumen hari ini lebih kepada kebutuhan primer yang didapatkan lewat marketing/penjualan online. Ini menjadi salah satu jalan atau tren yang bisa dimanfaatkan oleh para pelaku UMKM untuk memainkan usahanya,” tuturnya

Ia mengatakan, pihak pemerintah telah memberikan bantuan untuk UMKM sejumlah Rp2,4 juta sesuai dengan syarat yang dipenuhi, salah satunya adalah surat izin usaha dari kelurahan setempat.

“Kami juga menyediakan pelatihan bagi UMKM, namun lagi-lagi karena kita ada di masa resesi, maka kami hanya menyediakan pelatihan untuk 16 pelaku UMKM dalam setiap bulannya,” tuturnya.

Sementara itu, Akademisi IAIN Palu, Dr. Sitti Aisyah, mengatakan, di masa pandemi saat ini, para pelaku UMKM harus lebih ekstra kreatif dibanding biasanya.

Menurutnya, para pelaku UMKM harus melakukan tiga strategi untuk menghadapi masa resesi, yaitu mampu beradaptasi terhadap situasi sehingga mampu mengikuti perubahan yang terjadi hari ini.

Kemudian, lanjut dia, para pelaku UMKM harus menemukan inovasi-inovasi baru guna menarik minat konsumen serta kolaborasi, di mana pelaku UMKM harus pintar mengajak kerja sama atau berkolaborasi dengan pemerintah guna meringankan beban usaha.

“Pelaku UMKM juga harus berkolaborasi dengan pelaku-pelaku UMKM lainnya,” ujarnya

Pemaparan para pemateri juga cukup menarik perhatian para peserta. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan dan langsung dijawab oleh para pemateri sesuia kompetensinya masing-masing

Sebelumnya, Ketua Komisariat HMI, IAIN Palu, Khairul Akbar, mengatakan, pihaknya sengaja menggelar kegiatan ini dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas UMKM dalam mengelola usahanya, khususnya di masa pandemi Covid-19 saat ini.

“Di mana sekarang kita tahu, banyak pelaku UMKM yang terdampak akibat pandemi. Namun di sisi lain, banyak pula bantuan dari pemerintah yang ditujukan untuk membantu memulihkan perekonomian para pelaku UMKM ini,” katanya.

Untuk itulah, kata dia, webinar tersebut akan lebih fokus pada strategi, bagaimana para pelaku UMKM yang ada, bisa memaksimalkan bantuan-bantuan dari pemerintah untuk memulihkan kembali usahanya yang sempat lesu akibat pandemi. (RIFAY)