Mahfudz Terbanyak, Zainudin Basri Mundur

oleh -
Dari kiri Prof Zainudin Basri, Djayani Nurdin, Mauhfudz dan Muh Nur Ali, berpose bersama usai pelaksanaan penyaringan di Gedung IT Center Untad, Jumat (25/01). (FOTO: IST)

PALU – Hasil penyaringan Bakal Calon Rektor Universitas Tadulako (Untad) periode 2019-2023, di lantai II Gedung IT Center, Jumat (25/01), menempatkan bakal calon nomor 2, Prof. Dr. Mahfudz di posisi peraih suara terbanyak dengan 46 dukungan.

Di bawah Prof Mahfudz, menyusul bakal calon nomor urut 3, Prof. Dr. H. Djayani Nurdin sebanyak 15 dukungan, bakal calon nomor urut 1, Dr Muh Nur Ali nol dukungan dan bakal calon nomor 4, Prof. Zainudin Basri juga nol dukungan.

Sebelumna, proses penyaringan diawali dengan penyampaian visi dan misi masing-masing bakal calon, lalu dilanjutkan proses penyaringan.

Setelah mendapatkan hasil tersebut, panitia sebenarnya berniat ingin melanjutkan pemilihan kembali untuk mendapatkan satu calon lagi, khusus bagi yang tidak mendapatkan dukungan sebelumnya.
Namun niat itu batal, karena Prof. Zainudin Basri terlebih dahulu menyatakan mundur dari perhelatan itu dengan alasan kondisi kesehatan.

Ketua Senat Untad, Prof. Dr. Hasan Basri, usai kegiatan menjelaskan, sesuai aturan, bakal calon rector harus ganjil atau tiga orang.

“Karena tidak diterima kalau sampai di sana (Kemenristekdikti) hanya dua bakal calon. Tapi karena Zainudin menyatakan mundur, jadi tidak dilaksanakan lagi pemilihan. Tidak diprediksi sebelumnya Zainudin mengundurkan diri karena alasan sakit,” terangnya.

Pascapemilihan tersebut, kata Hasan, maka pihaknya akan menyurat ke Kemenristekdikti guna meminta penetapan waktu pelaksanaan pemilihan rektor.

“Kita tinggal menunggu penetapan waktu pelaksanaan pemilihan dari tiga menjadi satu. Kira-kira pemilihan itu paling lambat akhir Februari,” tandasnya.

Kegiatan penyaringan bakal calon kemarin dihadiri Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kemenristekdikti, Ir. Wisnu Sardjono Soenarso dan seluruh anggota senat Untad. (YAMIN)