PALU – Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) Qalamun, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu, menggelar pelatihan jurnalistik tingkat dasar, Ahad (22/04). Kegiatan tersebut dilaksanakan selama tiga hari untuk memantapakan kader-kadernya agar lebih produktif menghasilkan karya jurnalistik.
“Pelatihan jurnalistik tingkat dasar yang dilaksanakan ini juga untuk meningkatkan budaya literasi menuju insan pers yang produktif,” kata Muhammad Rifki, Direktur LPM Qalamun.
Di era milineal saat ini, kata dia, budaya literasi di lingkungan kampus sudah mulai redup.
“Makanya kami menginginkan budaya tersebut bisa bangkit kembali,” tambahnya.
Pemateri teknik peliputan dan teknik wawancara, Nanang Insanun Palirante, menjelaskan, pembawa berita atau jurnalis harus memiliki persiapan khusus, yakni, memahami pokok masalah yang ingin digali kepada narasumber, dan memaksimalkan pelaksanaannya di lapangan. Ia menambahkan, jurnalis harus memiliki banyak bahan bacaan, mulai dari buku, koran, majalah sampai mengkaji Al-Quran.
“Persiapannya bisa berupa alat yang perekam, kamera hingga kepada penampilan atau gaya juga mesti menjadi perhatian,” katanya.
Dia juga menekankan, menjadi pewarta berita harus memiliki panggilan jiwa. Jika tidak ada, maka kerjapun tidak maksimal.
“Maka jadikan profesi sebagai hobi kita. Dunia jurnalistik tidak terbatas, jurnalis bisa terhubung kepada siapa saja, entah itu pejabat sampai kepada rakyat biasa. Kita juga diatur oleh undang undang pers dan kode etik,” pungkasnya.
Peserta kegiatan itu sendiri berjumlah 18 orang, dengan tujuh materi. (FALDI)