BANGKEP – Layanan Sertifikasi Halal On The Spot, serentak terlaksana di 3000 Desa Wisata pada 34 provinsi se Indonesia, Sabtu (04/05).

Di Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), event nasional ini dipusatkan di Permandian Paisu Matano, Desa Kautu, Kecamatan Tinangkung.

Dilaporkan tercatat 50 desa wisata di Provinsi Sulawesi Tengah yang ikut melaksanakan kegiatan serupa.

Di Desa Kautu, acara berlangsung sejak pagi hingga siang hari, melibatkan pelaku usaha di lokasi wisata.

Mereka serius mengikuti rangkaian acara yang meliputi sosialisasi Wajib Halal Oktober (WHO), penyerahan 30 sertifikat halal, pengiriman/submit dokumen 15 pelaku usaha yang siap diproses ke aplikasi SiHalal.

Di akhir acara, peserta bergabung mengikuti live zoom nasional dan berdialog interaktif bersama Kepala BPJPH Kemenag RI dan Deputi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bangkep, H. Sofyan Arsyad, menjelaskan, sosialisasi WHO di Desa Wisata Kautu diprakarsai oleh Kantor Kemenag Bangkep bekerja sama dengan Satgas serta Pendamping Proses Prosuk Halal (P3H).

“Tujuannya adalah untuk memperkuat ekosistem halal nasional dan mengakselerasi sertifikasi halal produk di desa wisata dalam rangka mendorong Pariwisata Ramah Muslim,” jelasnya.

Dalam sesi sosialisasi WHO, Sofyan Arsyad mengingatkan pelaku usaha untuk segera menyiapkan dokumen pendukung dan mengurus sertifikat halal. Saat ini, kata dia, masih terbuka jalur selfdeclare, dan digratiskan. Olehnya diharapkan pelaku usaha tidak menyia-nyiakan kesempatan ini.

“Batas akhir mandatory halal 17 Oktober 2024. Setelah itu akan dilakukan pengawasan halal terhadap produk makanan dan minuman serta jasa sembelihan yang beredar,” ujarnya.

Sosialisasi WHO dan akselerasi sertifikat halal di Desa Wisata Kautu berlangsung sederhana. Pejabat dan peserta yang hadir disuguhi aneka makanan khas Bangkep.

Selain Kepala Kankemenag, Satgas Halal serta Pendamping dan Pengawas Halal, tampak hadir Kepala Dinas Pariwisata dr. James Hendrik Dirk Pinontoan, Kadis Perindagkop UKM, Kades Kautu, Wanto serta stakeholder lainnya. *