Lantik Pengurus DPD NasDem Poso, Atha Mahmud : Kader Partai Harus Paham Gerakan Restorasi

oleh -
Suasana Pelantikan Pengurus DPD Partai NasDem Poso, di Gedung Darmawanita Poso, Senin (29/11) (FOTO : media.alkhairaat.id/Mansur)

POSO – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai NasDem, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), Atha Mahmud minta kader Nasdem Kabupaten Poso untuk menempatkan Bupati, dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang sebagai sosok Malahayati dalam memulihkan nilai-nilai persaudaraan dan gotong royong di kabupaten tersebut.

“NasDem harus bisa menempatkan Bupati dr. Verna Gladies Merry Inkiriwang sebagai sosok Malahayati, terdepan untuk memulihkan nilai-nilai persaudaraan, gotong royong, sebuah kehidupan yang Mosintuwu Kita Maroso,” ucap, Atha Mahmud saat memberi pidato pembukaan Rapat Kordinasi Khusus (Rakorsus) dan Pendidikan Politik DPD Partai Nasdem Kabupaten Poso, Senin (29/11).

Kata dia, kepemimpinan perempuan dalam kondisi sosiologis yang kompleks seperti Kabupaten Poso, NasDem harus mampu menunjukan dukungan yang kongkrit.

BACA JUGA :  Riset 'Sangganipa': Rusdy-Agusto Menang 55 Persen

Menurut Atha, NasDem adalah mitra komperhensif dan paling sempurna untuk duduk bersinergi, dalam rangka mewujudkan Poso yang terdepan, aman, maju dan sejahtera.

Dikesempatan itu juga, Atha Mahmud mengingatkan, bahwa politik memang tidak bisa dipisahkan dari sebuah kepentingan jangka pendek.

“Seringkali kita diperhadapkan dengan kebutuhan-kebutuhan pragmatis. Pada saat yang genting semacam itu, godaan untuk berbuat curang, khianat, oportunis, pragmatis, menjadi sulit ditepiskan,” sebutnya.

Dalam kerangka itulah, menurut dia, pemahaman utuh tentang Gerakan Restorasi mesti dipahami.

“Saya tidak bilang bahwa semua orang di Partai ini harus suci putih seperti malaikat. Tidak pula saya mengatakan bahwa kita harus hitam pekat seperti belut,” katanya.

BACA JUGA :  Disparbud Touna Matangkan Persiapan Kegiatan Togean Half Marathon

Tetapi menurut Atha, bahwa politik NasDem itu adalah rule game jangka panjang. misi partai bukan sekedar merebut kekuasaan, mendapatkan kursi, atau memiliki Bupati dan Wakil Bupati, Gubernur dan Wakil Gubernur.

“NasDem itu memiliki tugas sejarah yang amat besar. Sebuah tugas lebih suci dari sekedar menanamkan politik tanpa mahar. Tugas besar itu adalah memulihkan Indonesia, kembali ke cita-cita awal Proklamasi,” tutupnya.

Reporter : Mansur
Editor : Yamin