Di Palu ini akhir-akhir ini semakin gaga. Taman, jalan, jembatan, trotoal, pohon, ditambah dengan kafe-kafe semakin banyak dengan gayanya masing-masing.
Tapi, yang jadi masalah masih ada juga yang nakal tangannya. Lampu di Taman GOR dicuri, tulisan Kantor Wali Kota di Vatulemo rusak, bola sebagai hilasan lampu di jalan dikase pica, jembatan dicoret-coret.
Huranga betul-betul tidak bisa baliat apa-apa gaga sedikit langsung dicuri atau dikase rusak. Kalau ketemu sama orang begitu, dicubit sedikit. Biar Cuma sedikit, dicubit pake gunting kuku pipinya supaya rapi sedikit, atau pake hekter tanganya banyak-banyak supaya tida lepas.
Kaka Ibelo curiga besar yang mencuri-curi dan bakase rusak itu, te lepas dari narkoba. Kenapa? Karena narkoba bisa bakase koslet otaknya anak-anak kita. Karena rata-rata anak Palu itu sebenarnya bae-bae, rusaknya ya karena narkoba itu.
Karena tidak mungkin orang sadar dan bae jiwanya yang berani dan mau barusak, kecuali orang yang sudah dirusak barang dari luar. Jadi ini barang kayaknya sistemik, mesti ditangkal sama-sama. Cuma itu yang Kaka Ibelo resahkan. Kaka Ibelo tidak ada waktu untuk menjelaskan kali ini, karena mau habiskan waktu untuk bageleng-geleng kepala te sanggup baliat kelakuan “popo unto” dan “nabaya” itu. Tabe!