PALU – Muslimat Nahdatul Ulama (NU) dan Fatayat Provinsi Sulteng yang tergabung dalam Relawan NU Peduli, menyantuni 217 Kepala Keluarga (KK) korban bencana di Kelurahan Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Penyerahan santunan itu dilaksanakan di lokasi pengungsian yang terletak di lapangan sepak bola PS. Kelinci Sakti, Tondo, belum lama ini.
Santunan yang diberikan berupa paket sembako, selimut anak-anak, perlengkapan bayi dan pakaian layak pakai dewasa.
Ketua Fatayat Provinsi Sulteng, Zulfiah, meminta kepada warga agar tidak melihat jumlah bantuan yang diberikan, karena di balik semua itu keinginan utama mereka adalah ingin bersilaturahim dengan para korban bencana, saling mendoakan dan memberi suport.
“Kunjungan kami ini adalah yang pertama. Insya Allah akan berkelanjutan sampai bulan April 2019,” terangnya.
Pihaknya sendiri mendapat informasi ada 217 KK yang menempati tenda di lapangan tersebut.
“Makanya kami ke sini membawa paket sesuai dengan jumlah KK yang terdaftar dan selimut berjumlah 150 yang diperuntukan khusus bagi anak-anak,” tambahnya.

Korban bencana di Kelurahan Tondo yang menyambut kedatang Relawan NU Peduli, Sabtu (19/11) (FOTO : MAL/YAMIN)

Di tempat yang sama, Wakil Ketua Muslimat NU Provinsi Sulteng, Hj. Zahbia mengimbau pada masyarakat agar mengambil hikmah dari peristiwa yang telah melanda Kota Palu, Sigi dan Donggala, Jumat 28 September 2018 lalu. Kata dia, bencana itu merupakan salah satu tanda akhir zaman.
Olehnya, dia mengajak agar memperbanyak istigfar kepada Allah SWT, memohon ampun atas segala kesalahan yang telah dilakukan selama hidup, baik kesalahan kecil hingga kesalahan terbesar, sengaja ataupun tidak.
“Jadi apa yang kita sudah lakukan setelah mendapat musibah ini jangan membuat kita terpuruk. Tentunya kita bersama-sama ikhlas dan bersabar dan meningkatkan keimanan kita, melaksanakan perintah Allah SWT. Jangan hanya pada waktu gempa kita lari ke masjid, setelah itu dilupa lagi masjid,” pesannya.
Dia berharap, bencana yang telah berlalu membuat manusia menyadari bahwa apa yang telah diberikan Allah SWT kepada hambanya adalah yang terbaik untuk umatnya.
“Tentunya kita sendiri yang bisa mengevaluasi diri kita selama hidup. Manfaatkan umur yang tersisa untuk berguna kepada orang lain, teruslah beristigfar. Rasulullah SAW saja yang sudah dijamin masuk syurga setiap hari menyampaikan istigfar 100 kali, apalagi kita yang belum ada jaminan,” tekannya.
Dari data yang dirilis BMKG, Kelurahan Tondo merupakan daerah yang diterjang ombak tsunami tertinggi, yakni 11 meter lebih. Ombak tersebut meratakan puluhan rumah beserta benda lainnya, termasuk sejumlah korban jiwa. Dua di antaranya nelayan setempat. (YAMIN)