POSO – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Poso menggelar Konferensi ke II, sekaligus pemilihan Ketua dan pengurus PWI periode 2024-2027.
Giat yang berlangsung di Hotel 77 Poso, Sabtu (13/1) itu, dihadiri langsung Ketua PWI Provinsi Sulteng, Tri Putra Toana dan Ketua Dewan Kehormatan PWI Sulteng, Mahmud Matangara, SH, MH.
Secara aklamasi, Rusli Suwandi kembali terpilih sebagai Ketua PWI Poso masa bakti 2024-2027.
Dalam sambutannya, Rusli menyampaikan bahwa tugas dan tanggung jawab yang diembannya tidaklah ringan. Namun dia yakin dengan kesolidan dan dukungan dari semua pengurus yang ada, organisasi wartawan tertua di Indonesia ini bisa menjadi lebih baik lagi dimasa datang serta mampu berkontribusi dalam menciptakan kondusifitas di daerah terutama menjelang Pemilu serentak.
“Terima kasih atas kepercayaan kedua kalinya yang diberikan. Kita sama sama tau ini bukanlah tugas yang ringan. Saya harap kita semua tetap membangun kekompakan dan soliditas untuk menjaga marwah organisasi ini,” ucap Rusli.
Sementara itu, Ketua PWI Sulteng Tri Putra Toana mengatakan, terdapat lima unsur penting dalam pembangunan suatu daerah. Yaitu, pemerintahan secara umum, swasta atau badan usaha, masyarakat, akademisi dan media/pers sebagai pilar keempat demokrasi.
“PWI harus bisa membangun sinergitas dengan semua stake holder yang ada di daerah, sehingga setiap kebijakan yang telah dan akan diambil diharapkan bisa berjalan beriringan antara semua unsur yang ada di Kabupaten Poso,” pintanya.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Poso khususnya melalui Bidang media publik dan kehumasan, diharapkan terus menjalin kerjasama serta bersinergi dengan media massa atau pers.
“Sebab, pembangunan dan pemerintahan melalui visi misi kepala daerah tentu membutuhkan media dalam mempublikasikan kegiatan atau keberhasilan pimpinan daerah. Organisasi PWI selalu beradaptasi dengan perkembangan zaman, sehingga kegiatan yang dilaksanakan oleh PWI diharapkan fokus dan mengarah pada penyiapan sumber daya wartawan yang profesional dan taat pada kode etik jurnalistik,” tukasnya.
Tri Putra Toana menegaskan, bahwa seorang jurnalis dituntut memiliki integritas dan bekerja sesuai kode etik jurnalistik yang ada. Jurnalis harus menjadi garda terdepan dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan mengawal iklim demokrasi bangsa ini.
“Kalaupun ada oknum wartawan yang menyimpang seperti memeras itu sebenarnya oknum pemeras yang melamar jadi wartawan. Oknum oknum seperti ini harus dibersihkan terutama dalam tubuh kepengurusan PWI. Jika menemukan hal seperti itu, segera laporkan pada aparat yang berwajib. Karena itu tidak mencerminkan karakter dari seorang jurnalis,” tegasnya.
Ketua Dewan Kehoramatan PWI Sulteng, Mahmud Mattangara dalam arahannya mengungkapkan, salah satu hal penting untuk peningkatan SDM wartawan yakni melalui Uji Kompetensi Wartawan (UKW).
Hal tersebut menjadi pembeda antara wartawan yang masuk di dalam organisasi PWI dan yang ada di organisasi lainnya.
“Didalam organisasi PWI memiliki aturan yang sangat ketat, dan akan menindak tegas jika ditemui anggota PWI yang melakukan pelanggaran dengan sanksi kompetensinya akan dicabut,” tandasnya.
Reporter : Ishaq Hakim
Editor : Yamin