PALU — Suasana kedatangan dua petinggi DPP PDI Perjuangan di Bandara Mutiara Sis Aljufri Palu, Rabu pagi (12/11/2025), diwarnai ketegangan. Sejumlah orang melakukan aksi menolak kepemimpinan Matindas J. Rumambi di tubuh PDIP Sulawesi Tengah.

Sekitar pukul 06.20 Wita, Yasonna H. Laoly (Ketua Bidang Reformasi Hukum dan HAM DPP PDIP) dan Wiryanti Sukamdani (Ketua Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak DPP PDIP) tiba di Palu menggunakan pesawat Batik Air ID-6560. Keduanya dijadwalkan melanjutkan perjalanan ke Kabupaten Sigi untuk peletakan batu pertama pembangunan Kantor DPC PDIP Sigi, sebelum menghadiri puncak Konferensi Daerah (Konferda) dan Konferensi Cabang (Konfercab) PDIP Sulteng di Aula Asrama Haji Transit Palu, Kamis (13/11/2025).

Namun di sela penyambutan rombongan, sekelompok kader muda yang menamakan diri Aliansi Taruna Merah Putih Sulteng membentangkan spanduk dan menyerukan penolakan terhadap Matindas J. Rumambi yang dinilai gagal mengonsolidasikan partai dan menjauh dari semangat kaderisasi.

“PDIP bukan milik segelintir elit. Kami menolak kepemimpinan Matindas J. Rumambi yang tidak aspiratif dan tidak membuka ruang bagi kader muda,” ujar salah satu peserta aksi yang menolak disebutkan namanya.

Aksi penolakan itu berlangsung singkat namun menarik perhatian aparat pengamanan bandara dan sejumlah pengurus partai yang menjemput tamu DPP. Tidak terjadi benturan fisik, namun suasana sempat memanas ketika sejumlah kader senior mencoba menenangkan massa TMP yang bersikeras menyampaikan aspirasi mereka langsung kepada Yasonna.

Sumber internal PDIP menyebut, dinamika tersebut mencerminkan menguatnya arus bawah partai menjelang penetapan struktur kepengurusan baru periode 2025–2030. “Ada gesekan antara kelompok lama dan kader muda yang menuntut regenerasi dan peremajaan politik di tubuh PDIP Sulteng,” ungkap seorang kader yang hadir di lokasi.

Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, pihak DPD PDIP Sulawesi Tengah belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi penolakan tersebut. Rangkaian Konferda dan Konfercab sendiri dijadwalkan tetap berjalan sesuai agenda, dengan kehadiran sejumlah tokoh nasional partai sebagai pengarah dan penentu arah kebijakan organisasi lima tahun ke depan.***