SIGI – Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Sigi Habib Ali bin Hasan Aljufri mengimbau pada penceramah yang menyampaikan tausiyah di bulan Ramadhan, agar menyampaikan dakwah yang menyejukkan umat.
“MUI sebagai lembaga agama penyejuk umat, oleh karena itu dakwah-dakwah yang disampaikan para penceramah dari MUI, harus menyejukkan umat,” kata Habib Ali Hasan Aljufri saat melepas Tim Safari Ramadhan MUI Sigi, Ahad (10/4).
Habib Ali menekankan, penceramah harus mencerahkan dan menenangkan umat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan keharmonisan antar-umat beragama. Bukan sebaliknya, menjadi provokator di tengah-tengah ummat.
“Dakwah itu tujuannya untuk mengajak kepada kebaikan, bukan untuk memprovokasi umat,” kata Habib Ali.
Olehnya itu, Habib Ali yang juga pimpinan Ponpes Alkhairaat Madinatul Ilmi Dolo ini meyebutkan, kehadiran penceramah di masyarakat dalam momentum Ramadhan ini, harus memberikan nilai tambah bagi masyarakat yaitu, adanya peningkatan pengetahuan tentang keislaman.
“Pemahaman agama Islam sangat luas sekali bila kita menggalinya, tidak hanya persoalan ibadah sholat akan tetapi sosial kemasyarakatan juga disinggungnya,” ungkap Habib Ali.
Dia juga mengimbau, agar penceramah mengedepankan sikap moderat, sehingga tidak memaksakan kehendaknya di masyarakat.
“Dakwah yang disampaikan jangan yang keras, dan susah dipahami serta juga tidak berlebihan,” ujarnya.
MUI adalah mitra pemerintah yang memiliki tanggung jawab untuk membina masyarakat dalam pendekatan agama. Sehingga diharapkan dakwah yang disampaikan benar-benar memberikan manfaat besar kepada masyarakat, khususnya adanya peningkatan pemahaman masyarakat tentang anjuran-anjuran agama.
Reporter: Hady/Editor: Nanang