DONGGALA – Era digital ditandai dengan munculnya beragam aplikasi media sosial. Sayangnya, kemunculan media sarana menjalin hubungan (komunikasi) pertemanan dan memperoleh informasi itu, banyak disalahgunakan oleh pihak-pihak tak bertanggung jawab. Agar memperoleh manfaat optimal, butuh kecermatan saat bermain media sosial.

Untuk memberikan pemahaman terkait banyaknya manfaat dalam bermedia sosial, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bekerja sama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sulawesi Tengah akan menggelar webinar literasi digital. Diskusi virtual untuk segmen pendidikan sekolah menengah di Kabupaten Donggala itu, akan digelar, Senin (26/2) pagi, mulai pukul 08.00 WITA.

Diskusi online bertajuk ”Cermat Bermain Media Sosial” tersebut, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber. Mereka adalah praktisi komunikasi, Andi Widya Syadzwina yang akan bicara dari perspektif kecakapan digital (digital skill), Influencer Dyah Hakim (digital ethics), drummer kelompok musik Hijau Daun Rio (digital safety), dan dipandu oleh moderator Fitta Mamita.

”Webinar melalui aplikasi Zoom Meeting ini dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/pendaftarandonggala2602. Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan hadiah e-money sebesar Rp1.000.000.- untuk 10 peserta yang beruntung,” tulis Kemenkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Ahad (25/2).

Terkait tema diskusi, Kemenkominfo menegaskan, media sosial kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari gaya hidup sebagian masyarakat. Namun, dalam bermedia digital masyarakat harus memperhatikan privasi diri sendiri dan orang lain, dengan tidak sembarang memberikan informasi pribadi seperti alamat rumah, juga tidak menyebarkan berita palsu atau hoaks yang dapat merugikan orang lain.

”Media sosial memiliki banyak manfaat seperti memperluas jaringan pertemanan, berbisnis dan hiburan, saling bertukar informasi, bahkan mempublikasikan sebuah karya. Hindari pemanfaatan media sosial untuk penyebaran berita hoaks, ujaran kebencian, dan hal-hal yang bersifat negatif,” jelas Kemenkominfo dalam rilis.

Program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) merupakan salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital. Hingga akhir 2023, lebih dari 24 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017.

”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia sampai dengan 2024. Hingga kini, sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti kegiatan peningkatan literasi digital,” tambah Kemenkominfo.

Untuk diketahui, program #literasidigitalkominfo tahun ini mulai bergulir pada Februari 2024. Berkolaborasi dengan Siber Kreasi dan 142 mitra jejaring seperti akademisi, perusahaan teknologi, serta organisasi masyarakat sipil, program ini membidik segmen pendidikan dan segmen kelompok masyarakat sebagai peserta.

”Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman,” urai Kemenkominfo.

Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.

Mengutip survei yang dirilis APJII, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Dibandingkan dengan periode sebelumnya, ada peningkatan 1,4 persen. Terhitung sejak 2018, penetrasi internet Indonesia mencapai 64,8 persen. Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023.

Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo.

YAMIN