DONGGALA – Direktur Pelindungan, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbud Ristek, Yudi Wahjudin, didampingi Kepala Balai Pelindungan Kebudayaan (BPK) Wilayah XVIII (Sulteng-Sulbar), Andi Syamsu Rijal bersama tim melakukan peninjauan ke kawasan Kota Tua Donggala, Kamis (22/6).
Kunjungan tersebut dilakukan untuk mencermati langsung kondisi sejumlah Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB) yang terdapat di Kota Donggala. Sebab sampai saat ini belum ada satupun bangunan atau benda warisan sejarah yang ditetapkan sebagai cagar budaya sesuai tuntutan UU Nomor11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.
“Kita berharap kerja sama semua pihak baik pemerintah, komunitas maupun lembaga terkait ikut menjadi bagian dalam mendukug untuk adanya penetapan cagar budaya dalam Kota Donggala,” kata Yudi berhadap di sela-sela kunjungan.
Dalam kunjungan tersebut hadir pula Kepala Bidang (Kabid) Pelindungan dan Pelestarian Kebudayaan Dinas Kebudayaan Provinsi Sulteng, Iksam Djorimi, Kabid Kebudayaan Disdikbud Donggala, Rosmawati bersama angota Tenaga Ahli Cagar Budaya (TACB) Kabupaten Donggala.
Selama berada di Kota Donggala, Direktur Pelindungan Kebudayaan Kemendikbud dan Ristek RI itu mendatangi bangunan bekas Chung Hwa School atau dikenal Sekolah Cina. Tempat ini menjadi perhatian khusus dengan menelusuri bangunan baik dari halaman luar, bagian teras hingga kebeberapa ruangan.
Selanjutnya paratamu bersama tim TACB mengunjungi Kawasan Pelabuhan Tua Kota Donggala dengan mendokumentasikan bekas Kantor Douane atau Bea Cukai sebuah bangunan berlantai tiga milik Kementerian Keuangan RI. Di sekitar Douane terdapat gudang-gundang yang tak berfungsi, namun memiliki nilai sejarah penting.
“Dalamsejarah yang pernah ditulis Rasyid Asba, salah satu sejarawan dari Makassar menyebut kawasan Pelabuhan Donggala bagian dari jalur rempah. Larena itu, kedepan Insya Allah kita masukkan dalama genda Kemndikbud Ristek RI dalam pemetaan jalur rempah,”kata Andi Syamsu Rijal.
Dari pelabuhan tua, para tamu mengunjungi bekas gudang Coprafond, Yayasan Kopra peninggalan Belanda yang terletak di Kelurahan Tanjung Batu, Donggala. Di tempat ini, Yudi bersama Andi Syamsu Rijal melakukan pendokumentasian foto sambil melakukan penelusuran lokasi dengan memasuki salah satu gudang bentuk slinderis.
“Saya mencermati kota ini banyak memiliki warisan budaya benda yang cukup menarik, sayang sekali kalau tidak dilakukan peneyelamatan berupa pemanfaatan dan harus dibuatkan narasi agar kisahnya dapat diketahuigenerasi muda mendatang,” saran Yudi.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Yamin