Kematian Ibu dan Anak di Parimo Meningkat

oleh -
Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai. (FOTO: MAWAN)

PARIMO – Kasus Kematian Ibu dan Anak (KIA) di Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) mengalami peningkatan, kerena tidak berbanding lurus dengan penanganan stunting yang berhasil ditekan.

Hal tersebut membuat Wakil Bupati Parimo, Badrun Nggai mempertanyakan penanganan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.

“Kemarin saat pembukaan musyawarah bidan, mereka menyampaikan kasus KIA di Parimo meningkat, kenapa ini bisa terjadi?,” tanya Badrun, usai menghadiri Rapat Paripurna, di Kantor DPRD, Senin (14/06).

Ia mengatakan, apabila penanganan stunting di wilayah itu berhasil, secara otomatis pula KIA dapat diatasi. Sebab telah disepakati terkait penangan ibu hamil ketika mengunakan jasa dukun beranak harus melibatkan tenaga kesehatan.

BACA JUGA :  Pembacaan Mahalul Qiyam Menggema di Milad Alkhairaat

Tercatat ada sebanyak 739 tenaga bidan yang berada di Parimo akan memantau baik di rumah sakit serta puskesmas, untuk mengatasi tidak ada lagi KIA.

“Stunting dan KIA harus berbarengan terjadinya peningkatan, maka saya akan memanggil dinas terkait untuk meminta penjelasan,” tegasnya.

Ia mengatakan, salah satu upaya pemerintah kabupaten dalam menurunkan kasus KIA, telah dilaksanakan Memorandum of Understanding (MoU) bersama pemerintah desa. Namun hal itu tidak terlaksana maksimal.

“Maka program ini perlu dievaluasi dan dipertanyakan apa penyebab kasus ini meningkat,” tutupnya.

BACA JUGA :  Addendum NPHD Diharap Cepat Selesai, Pjs Gubernur: Supaya Kerja Kita Tidak Terhambat

Reporter : Mawan
Editor : Yamin