DONGGALA – Seriap Bulan Ramadhan, kawasan wisata kuliner di kota tua, selalu ramai pengunjung, utamanya di sepanjang Jalan Kemakmuran, dari arah pelabuhan hingga berbelok ke jembatan Guntur, Kelurahan Boya.
Tempat tersebut sudah puluhan tahun menjadi pusat jajanan aneka kue tradisional berbuka karena memang sebelumnya pernah terdapat pasar di kawasan ini.
Kawasan Jalan Kemakmuran yang dikenal pusat pertokoan Donggala itu kini dipenuhi penjaja aneka makanan, kue tradisional dan minuman berbagai jenis.
Mulai pukul 15.30 Wita hingga masuk berbuka puasa, kawasan itu dipadati kendaraan bermotor. Pihak kepolisian pun turun mengatur lalu lintas.
“Sejak bertahun-tahun di kawasan ini menjadi pusat penjualan kue untuk buka puasa setiap. Sayapun menjual setiap bulan puasa di kawasan tepi jalan ini dengan menyediakan berbagai kue tradisional,” kata seorang penjual dengan tempat pajangan lemari gerobak.
Di kawasan ini, pengunjung bisa membeli kue kesukaan, karena hampir semuanya tersedia sesuai selera, dari yang rasa asin sampai yang manis ada di sini.
Selain Ramadhan, kawasan ini memang dikenal sebagai tempat berjualan kue tradisional setiap pagi, tapi hanya beberapa orang. Namun ketika memasuki bulan puasa, jumlahnya bertambah puluhan penjual yang datang dari berbagai tempat.
Di antara kue tradisional yang disajikan berupa tetu, lupis, katrisele, jalangkote, panada, bolu peca, binka durian, dan lainnya.
Harganya pun beragam, dari yang termurah Rp1000 hingga Rp20.000. Mereka yang menjual merupakan pemilik kue, sebagian pula berupa titipan di lapak-lapak, tinggal bagi hasil.
Selain kawasan Jalan Kemakmuran, di sejumlah tempat juga banyak tersedia penjual kuliner, seperti di halaman rumah warga dan juga di cafe. Sebut saja Blok M Cafe milik Fahry Marzukie.
“Berkah Ramadan ini dibuka kembali untuk menjual berbagai jenis kue tradisional yang cukup dikenal di Donggala,” kata Fahry.
Reporter : Jamrin AB
Editor : Rifay