Kantor Basarnas Palu Siap Diuji dalam Operasi Pencarian dan Pertolongan

oleh -
Foto bersama usai kegiatan pembukaan uji operasi pencarian dan pertolongan, di Kantor Basarnas Palu, Rabu (15/06). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Basarnas Pusat melakukan Uji Operasi SAR kepada personel di Kantor Pencarian dan Pertolongan atau Kantor Basarnas Palu.

Pelaksanaan ujian akan berlangsung mulai Rabu, tanggal 15 sampai Jumat, tanggal 17 Juni 2022 mendatang.

Kegiatan itu sendiri telah dibuka oleh Direktur Operasi dan Latihan BNPP/Basarnas, Brigjen TNI (Mar) Wurjanto, di Kantor Basarnas Palu, Rabu (15/06).

Menurut Brigjen Wurjanto, Basarnas Palu adalah salah satu dari beberapa kantor SAR lainnya di Indonesia yang diuji dalam kegiatan operasi pencarian dan pertolongan. Selain karena gilirannya untuk diuji tahun ini, alasan lainnya karena Palu sendiri adalah daerah yang memiliki potensi yang cukup besar terjadinya bencana.

“Maka memang kita harus melakukan kesiapsiagaan. Kita haru menyiapkan unsur-unsur SAR yang ada di Palu, bagaimana kecepatan reaksinya untuk melaksanakan pencarian dan pertolongan pada saat terjadi bencana alam,” katanya.

Ia mengatakan, ada beberapa indikator penilaian uji operasi SAR yang akan dilakukan oleh 12 orang tim dari Basarnas Pusat, antara lain segi kesiapan personel, bagaimana mengorganisir unsur-unsur yang terlibat baik dari Basarnas sendiri, termasuk potensi yang ada seperti TNI/Polri serta bagaimana menggunakan peralatan yang ada.

“Lokasi uji kegiatan operasi SAR-nya tentunya akan kita buat skenario tersendiri tanpa diketahui oleh personel Basarnas Palu. Jadi harus siap kapan dan di mana saja,” tegasnya.

Ia berharap, dengan adanya kegiatan ini, maka personel Basarnas Palu bisa lebih memiliki respon cepat untuk melaksanakan operasi SAR secara benar, sesuai prosedur yang ada.

“Setiap ada kejadian, baik bencana maupun kecelakaan yang membutuhkan kehadiran kita, kita harus siap,” katanya.

Tentunya, kata dia, uji operasi SAR ini akan dinilai dan pastinya akan ada reward atau penghargaan bagi kantor SAR yang terbaik.

Sebelumnya, kata dia, pihaknya juga sudah melaksanakan kegiatan yang sama di Kantor SAR Mamuju dan Tarakan.

“Setelah dari sini, kita akan ke Bengkulu. Sebenarnya program ini untuk semua kantor SAR, tapi memang dalam satu tahun itu tidak semua dilaksanakan di 43 Kantor SAR seluruh Indonesia karena waktunya tidak memungkinkan dilakukan sekaligus,” tandasnya.

Terkait kegiatan tersebut, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, mengatakan, pihaknya siap diuji kapan saja dalam kegiatan operasi SAR.

Menurutnya, dalam menghadapi uji operasi SAR ini, pihaknya berpatokan pada standar operasional.

“Kita sudah ditentukan bahwa uji operasi kali ini adalah terkait penanganan bencana dan kita sama sekali tidak tahu di mana lokasi yang ditentukan oleh Basarnas Pusat. Karena memang ini dibuat seperti kejadian yang sebenarnya yang tidak bisa kita tebak kapan dan di mana. Jadi memang kesiapan kita yang diuji,” jelasnya.

Sejauh ini, kata dia, tanpa diuji pun pihaknya selalu siap siaga 24 jam, pembentukan fisik rescuer serta pelaksanaan pembinaan personel.

“Jadi kapan dan di manapun lokasi dari uji operasi SAR ini, kami siap,” tegasnya.

Dalam uji operasi kali ini, pihaknya akan melibatkan semua potensi, baik dari sisi personel maupun peralatan yang dimiliki.

“Kita uji semuanya. Karena ini bukan saja uji kemampuan kita dalam penanganan, tetapi sejauhmana personel Palu mengoperasikan peralatan sekaligus bisa menangani korban di lokasi,” tutupnya.

Kasubdit Pengerahan Potensi dan Pengendalian Operasi yang juga Ketua Panitia Penyelenggara Uji Operasi SAR, Nur Yahya, mengatakan, kegiatan ini bertujuan menguji dan mengevaluasi kesesuaian dan ketaatan pelaksanaan suatu operasi SAR, memberikan rekomendasi kepada unit terkait dalam pemenuhan personel dan ketersediaan sumber daya di Kantor Pencarian dan Pertolongan.

“Adapun sasarannya adalah, Kantor SAR memahami dan mampu melaksanakan operasi SAR sesuai dengan peraturan yang berlaku, mampu berkoordinasi dan mengendalikan pengerahan potensi SAR, mampu melaksanakan kesiapsiagaan personel, yang meliputi kesiapan personel, potensi, dan alut serta menyusun kebutuhan operasi SAR dan menurunkan jumlah korban jiwa pada setiap kejadian,” urainya.

Kata dia, jumlah peserta dalam kegiatan ini adalah sebanyak 80 orang yang terdiri dari pejabat dan pegawai Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu dan potensi pencarian pencarian dan pertolongan Palu. (RIFAY)