Masuki New Normal, Komisi IV DPRD Sulteng Tinjau PPDB di SMA dan SMK

oleh -
Ketua Komisi IV beserta jajarannya dan Kadikbud Sulteng. (FOTO: IST)

PALU – Memasuki masa new normal dari pandemi Covid-19, pihak Komisi IV DPRD Sulawesi Tengah (Sulteng) meninjau sejumlah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kota Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (30/06).

Peninjauan bertujuan untuk melihat sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), sistem pembelajaran dan kondisi fisik sekolah.

Rombongan Komisi IV itu sendiri terdiri dari ketua komisi Alimuddin Paada dan sejumlah anggota komisi lainnya serta Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Provinsi Sulteng, Irwan Lahace.

Peninjauan diawali dari SMA Negeri 1, kemudian menuju SMK Negeri 1, dilanjutkan ke SMK Negeri 3, SMK 7 dan terakhir di SMA Madani.

BACA JUGA :  PT Vale Tegaskan Perannya pada Energi Hijau dan ESG

Ketua Komisi IV DPRD Sulteng, Alimuddin Paada, mengatakan, pihaknya sengaja ingin meninjau proses PPDB karena adanya beberapa komplain dari masyarakat yang merasa tidak puas.

“Tapi kami menilai SMA dan SMK yang telah ditinjau sudah melaksanakan penerimaan peserta didik baru sesuai aturan, karena untuk SMA ada yang namanya zonasi 50 persen dan afirmasi 15 persen, khususnya bagi orang-orang tidak mampu,” ujarnya.

Selain itu, dengan kondisi sekarang ini siswa belum bisa datang ke sekolah secara langsung, sehingga siswa melaksanakan pembelajaran virtual, karena ada juga pembagian buku paket. Dengan begitu, jika terjadi pemadaman lampu atau jaringan tidak bagus, maka buku paket bisa dipelajari siswa di rumah masing-masing demi keselamatan bersama.

Pihaknya sendiri akan mengadakan pertemuan dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait untuk pelaksanaan aturan bagi peserta didik menuju tatanan normal baru.

BACA JUGA :  Suara Senyap Pemuda Palu di Depan Gedung DPRD Sulteng

Di kesempatan yang sama, Kadis Dikbud Sulteng, Irwan Lahace, menjelaskan, penerimaan peserta didik baru dibagi menjadi empat, yaitu secara zonasi 50 persen dan afirmasi 15 persen, kemudian perpindahan orang tua dan selanjutnya prestasi.

Kata dia, dalam rangka menuju tatanan normal baru, pihaknya akan terus memperhatikan penerapan protokol kesehatan di sekolah.

“Kami sudah berkali-kali menyampaikan kepada kepala sekolah agar supaya protokol kesehatan itu diutamakan,” tandasnya. (RIFAY)