PALU – Setelah sukses menjadi juara di Liga Top Skor U-17 Seri Sulawesi Tengah (Sulteng) Tahun 2022. Hari ini Sekolah Sepak Bola (SSB) Rauf Junior memulai persiapan tim menuju Liga Tok Skor Nasional di Jakarta nanti.
Pelatih Kepala SSB Rauf Junior, Agus Haci dihubugi via telepon malam ini mengaku, pasca laga final menghadapi SSB Garuda Kabonena, Ahad (22/05) sore. Hari ini dirinya kembali memanggil pemain untuk memulai sesi latihan, di Lapangan sepak bola Vatuoge, Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara, Kota Palu.
Menurut Agus, tantangan di tingkat nasional akan lebih berat dibanding tingkat provinsi kemarin. Sehingga dirinya lebih meningkatkan persiapan tim menjelang laga tersebut.
“Hari ini anak-anak (pemain) kami sudah kumpul dan memulai latihan fisik. Karena itu yang utama dari pemain bola adalah fisik. Kami sudah membagi tugas, pelatih kusus kiper, pelatih pemain dan saya sendiri Pelatih kepala,” tegas Agus.
Seperti halnya menghadapi Liga Top Skor Seri Sulteng lalu, dengan target juara 1, dirinya terus memacu pemain untuk latihan serius, meski bulan Ramadhan, bahkan baru selesai Idul Fitri tim pun langsung menjalani latihan.
“Tipikal saya begitu, selalu serius menghadapi turnamen, karena saya selalu menargetkan juara maka harus sungguh-sungguh. Sayapunya prinsip sebagai pelatih tidak memikirkan gaji, tapi saya hanya meminta satu pada pemain, yakni ikuti aturan main saya saat melatih. Karena visi saya melatih adalah juara di setiap turnamen dan ingin melahirkan pemain profesional,” akunya.
Coach yang dikenal bertangan dingin ini menuturkan, memiliki target empat besar di tingkat nasional, pihaknya akan meningkatkan disiplin pemain, berencana akan menggelar latihan setiap hari, bahkan tiga kali dalam sehari.
Karena berdasarkan pengalaman saat mengikuti Piala Menpora beberapa waktu lalu. dirinya akan membiasakan anak asuhannya bermain tiga kali dalam sehari. Aturan latihan itu sudah ditekankannya, bahkan jika ada pemain yang tiga kali tidak mengikuti latihan, tim tidak segan untuk mencoret.
“Kami pernah di Piala Menpora dan terhenti di 12 besar. Itu yang saya jadikan pengalaman, karena di sana biasanya disatu event menggunakan banyak lapangan dan jadwal permainan sampai tiga kali dalam satu hari. Pagi di lapangan yang satu, siang di lapangan yang lain dan sore di lapangan berbeda. Ini yang kami biasakan sama pemain kami ini. Maka kami telah merencanakan permantap fisik, pagi di laut, siang lari dan sore di gunung,” terangnya.
Kata Agus, dalam setiap event, persiapan tim-tim dari jawa itu lebih, sehingga persiapan timnya tidak boleh kalah. Dia berupaya semampunya menujukan bahwa Sulteng bisa bersaing dengan tim-tim luar daerah.
Coach Agus mengaku, menuju Liga tingkat Nasional ini, SSB Rauf Junior juga akan mendatangkan empat pemain baru, terdiri dari 1 kiper, 1 bek, 1 geladang dan 1 forward.
Soal jumlah pemain yang akan diboyong ke Jakarta, Coach Agus masih menunggu keputusan meeting yang digelar malam ini. Karena beberapa pemainnya ada yang kelahiran 2003.
“Untuk jumlah pemain belum bisa kami pastikan malam ini, karena ada pemain kami kelahiran 2003. Ini yang kami tanyakan pada panitia apakah mereka masih bisa diikutkan atau tidak. Keputusan itu yang kami tunggu di meeting malam ini,” akunya. (YAMIN)