PALU – JaWAra Internet Sehat Sulawesi Tengah (Sulteng) bekerja sama dengan Pegiat Literasi KAMMI (PLK) menggelar Diskusi Literasi Digital di Aula Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Tadulako (UNTAD), Jumat (04/11).
Diskusi dihadiri kurang lebih 30 perwakilan komunitas, termasuk dari Taman Bacaan Masyarakat (TBM) di Kota Palu.
Sebelumnya, JaWAra Internet Sehat Sulteng aktif melakukan roadshow literasi digital bersama dengan lembaga atau komunitas, termasuk institusi pendidikan resmi, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
“Nama programnya JaWAra X Youth untuk kolaborasi dengan berbagai pihak ini. Kami mulai dari Bulan Juli dengan target 6000 peserta di Sulteng. Per hari ini, sudah hampir menyentuh di 6000 peserta,” kata Musfira Safari, perwakilan JaWAra Internet Sehat Sulteng.
Dalam materinya, Musfira menekankan agar data pribadi tidak sembarang diberikan kepada orang lain atau diisi dalam pranala-pranala yang dibagikan.
Menurutnya, data pribadi terbagi dua, data pribadi umum dan data pribadi spesifik. Data pribadi umum seperti nama, jenis kelamin, kewarganegaraan. Sementara data pribadi spesifik seperti data dan informasi kesehatan, data biometrik, data genetika, kehidupan atau orientasi seksual, pandangan politik, catatan kejahatan, data anak, data keuangan pribadi dan lainnya berdasarkan ketentuan perundang-undangan.
Musfira berharap, usai diskusi ini, para peserta dapat meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan data digital masing-masing, kemudian menginformasikan kepada sekelilingnya.
“Harapan kami memang literasi digital ini sampai kepada masyarakat. Tapi kalau memang belum sampai, setidaknya menjangkau ke anak muda. Mereka memahami dulu, yang mana misalnya link-link yang resmi dan mana yang bukan, apakah ini masuk ke dalam kategori penipuan atau tidak,” harapnya.
Musfira juga mengimbau kepada peserta untuk selalu mengganti password media sosial secara berkala, dua minggu sekali. Semakin sering diperbaharui password, semakin aman. Password media sosial dapat pula dicek status keamanannya di passwordmonster.com.
Ketua PLK, Heru Kurniawan, mengatakan, sebagai tindak lanjut dari diskusi ini, akan diagendakan khusus terkait literasi digital untuk anggota PLK secara internal, agar dapat lebih memastikan keamanan digital data masing-masing.
“Mungkin masih banyak yang belum melakukan perlindungan data-data digitalnya. Setelah kegiatan ini, kami bisa buat agenda khusus terkait pengamanan data digital untuk internal,” tutup Heri.
Reporter : Iker
Editor : Rifay