PARIMO – Puluhan hektare sawah milik di Desa Tolai, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng), tertimbun lumpur akibat banjir yang menerpa dua dusun di Desa tersebut.
Bahkan, Jalan kantong produksi petani ikut terseret serta jebolnya irigasi sepanjang delapan meter akibat hantam banjir Jum’at kemarin.
Kepala Desa (Kades) Tolai, I Made Dipayana mengungkapkan, aktivitas petani di dua dusun sejauh ini terpaksa harus terhenti, akibat akses jalan yang digunakan terputus.
“Terpaksa petani harus memutar sepanjang dua sampai tiga kilometer, menuju area persawahan mereka,” ucapnya saat dihubungi, Ahad (30/01).
Dirinya mencatat, sekitar 50 hektare sawah yang terendam lumpur, ditambah akses jalan menuju lokasi itu tidak bisa dilalui petani.
Menurut dia, puluhan sawah itu siap untuk diolah, dan membutuhkan air dalam penggarapan. Namun, jalur irigasi terputus maka petani tidak dapat beraktivitas.
“Saat ini mereka membutuhkan air, karena air yang biasa digunakan tidak dapat mengalir ke sawah petani dan menjadi kerugian bagi mereka,” ungkapnya.
Ia mengaku, wilayah tersebut menjadi sasaran banjir ketika masuk musim penghujan, sehingga masyarakat yang berada di dua dusun harus waspada. Bahkan, banjir ini sampai ke daerah jalur trans yang berada di Dusun Penebel.
Puluhan sawah yang terendam ini, merupakan salah satu daerah penghasil beras terbesar di wilayah selatan Parimo, sehingga, perlu adanya perbaikan dari beberapa infastruktur yang rusak.
“Para petani belum lama ini sudah selesai panen,” jelasnya.
Ia menambahkan, para petani menggunakan alat seadanya memperbaiki jalan yang rusak, dan juga mereka mengakut lumpur yang berada di sawah mereka.
Reporter : Mawan
Editor : Yamin