Jadikan Sabut Kelapa sebagai Pewarna Batik Kelor, Pantoloan Boya Juara 1 Lomba Inovasi Kelurahan

oleh -
Foto bersama para pemenang komba kelurahan inovasi, Kamis (12/10). (FOTO: media.alkhairaat.id/Hamid)

PALU – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) menetapkan Yemitra dari Kelurahan Pantoloan Boya sebagai juara 1 lomba kelurahan inovasi tingkat masyarakat se-Kota Palu tahun 2023, Kamis (12/10).

Ia keluar sebagai juara dengan inovasi “Manfaat Sabut Kelapa sebagai Pewarna Batik Kelor.

Juara II diraih oleh Samsumarlin, dari Kelurahan Talise dengan inovasi “Teknik Pendingin Sederhana Ripening Buah Pisang Cavendish Berwarna Kuning Cerah Masak Sempurna”

Kemudian juara III diraih oleh Sabdin, dari Kelurahan Talise Valangguni dengan inovasi “Pengolahan Daun Kelor menjadi Bahan Kosmetik Berupa Sabun Kelor untuk Kecantikan Kulit.”

Rencananya, penyerahan hadiah bagi pemenang lomba akan dilakukan pada Penganugerahan Insan Berprestasi Pemerintah Kota Palu di bulan November 2023 mendatang.

BACA JUGA :  Sekretariat DPRD Sulteng Semarakkan HUT ke-78 RI dengan Berbagai Lomba

Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, menyampaikan beberapa catatan terkait dengan lomba ini.

Dia mengatakan, inovasi dari seorang masyarakat, harus dijadikan inovasi oleh tim masyarakat atau inovasi kolektif masyarakat, gar inovasi betul-betul menjadi inovasi kelurahan setempat dan bisa memiliki label dari inovasi tersebut.

“Jangan lomba inovasi, tapi masyarakat tidak tahu bahwa ini kelurahan inovasi yang diangkat,” ujarnya.

Selanjutnya, kata dia, kelurahan yang ditetapkan sebagai kelurahan inovasi itu wajib diberikan penguatan oleh Pemkot Palu.

BACA JUGA :  PT Vale Komitmen Kembangkan Bakat Olahraga Lokal

“Jangan cuma bilang lomba, tapi tidak dapat apa-apa. Kalau begitu polanya, ke depan orang sudah malas ikut inovasi-inovasi. Hanya pengakuan-pengakuan tapi penguatannya tidak ada,” ungkapnya

Oleh karena itu, kata dia, masyarakat harus tahu agar inovasi ini mampu membangun kerjasama, sehingga ladang usaha kerja bagi masyarakat setempat, menjadi potensi pendapatan.

Dia juga mengatakan bahwa boleh dipilih tiga besar terbaik, tapi yang masuk dalam 10 besar juga harus mendapatkan penguatan.

“Bila perlu jangan cuma 10 tapi 46 kelurahan itu kuatkan mereka, agar mereka membuat inovasi,” katanya

Lanjut Hadi, inovasi yang masuk dalam seleksi dan layak mendapat penguatan dan memiliki potensi yang baik, itulah yang didorong.

BACA JUGA :  BPBD Palu Rutinkan Pemantauan di Wisata Pesisir Pantai

“Masyarakat sudah melakukan inovasi itu, maka itu didorong dan disemangati,” ujarnya.

Reporter : Hamid/Editor : Rifay