Mengenalkan Filosofi Tadulako
Di hadapan ratusan mahasiswa Unida yang mengikuti kuliah umum itu, Pangdam V/Brawijaya mengenalkan filosofi Tadulako.
“Di Sulawesi Tengah itu ada Tadulako. Ini sebuah konsepsi dan nilai-nilai luhur budaya masyarakat Sulawesi Tengah. Tadulako bukanlah sosok belaka atau seseorang saja, ia konsepsi dan nilai kejujuran, keberanian, kesetiaan dan kejuangan,” beber Mayjen TNI Farid Makruf.
Saat itu, seperti dikisahkannya pada para mahasiswa ini, ia ingin membangkitkan dan mewariskan nilai-nilai itu kepada generasi penerus untuk diimplementasikan dalam perilaku keseharian.
Mantan Kepala Penerangan Kopassus ini menyebutkan bahwa generasi muda tengah dihadapkan pada persoalan-persoalan moralitas. Ia mencatat ada tawuran antarperguruan silat, antarpelajar, antarsupporter bola, seks bebas, geng motor, narkoba dan lain-lain. Sementara di beberapa daerah semisal Bima dan Poso, soal generasi muda yang terpapar radikalisme dan terorisme. Itulah yang menjadi perhatiannya.
Di akhir kuliah umum, Mayjen TNI Farid Makruf berpesan; “Cintailah perbedaan. Perbedaan itulah rahmat dari Tuhan. Kita mesti kompak, bersatu untuk bangkit dan maju serta tak memonopoli kebenaran seperti kaum radikalis itu.”
“Akhirnya dare to dream. Jangan takut untuk bermimpi,” pungkas Mayjen TNI Farid Makruf. *