PALU – Badan Pusat Statistik Kota Palu merilis, selama Juni 2022, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,29 persen.
Inflasi dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga inflasi yang terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (4,05 persen); diikuti kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (1,04 persen); kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,77 persen); kelompok kesehatan (0,45); kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,41 persen); penyediaan makanan dan minuman/ restoran (0,38 persen); kelompok transportasi (0,15 persen); serta kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,06 persen). Sebaliknya penurunan indeks harga/deflasi terjadi pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki yang masingmasing memiliki indeks sebesar (0,09 persen). Sedangkan pada kelompok pendidikan pada bulan Juni terpantau stabil.
Kepala BPS Kota Palu GA Naser mengatakan, Pada bulan Juni 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,24 persen dan inflasi year on year (Juni 2022 terhadap Juni 2021) sebesar 4,90 persen.
Inflasi Kota Palu disumbangkan oleh andil positif terhadap inflasi pada kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,08 persen) kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,07 persen) kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya masing-masing memberikan andil (0,05 persen),penyediaan makanan dan minuman/ restoran (0,03 persen), kelompok transportasi serta kelompok kesehatan masing-masing memberikan andil (0,02 persen), dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan juga memiliki andil positif terhadap inflasi, namun andilnya dibawah 0,01 persen.
“Sebaliknya kelompok makanan, minuman, dan tembakau serta kelompok pakaian dan alas kaki memberikan andil negatif terhadap inflasi masing-masing sebesar (0,02 persen dan 0,01 persen). sedangkan kelompok pendidikan tidak memberikan andil pada inflasi Kota Palu,” ujar GA Naser Jumat (1/7).
Sementara,dari 90 kota pantauan IHK nasional, sebanyak 85 kota mengalami inflasi dan 5 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Gunungsitoli sebesar 2,72 persen dan terendah di Kota Pontianak sebesar 0,07 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Kendari sebesar 0,61 persen dan deflasi terendah di Kota Tanjung Pandan sebesar 0,03 persen.
Inflasi Kota Palu menempati urutan ke-79 secara nasional, dan urutan ke-16 di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).
Reporter: IRMA
Editor: NANANG