Inflasi Kota Palu 0,52 Persen, ini Pemicunya

oleh -
Kepala BPS Kota Palu GA Naser

PALU – Selama September 2022, Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,52 persen.

Inflasi ini dipengaruhi oleh kenaikan indeks harga/inflasi tertinggi terjadi pada kelompok transportasi (6,06 persen) diikuti kelompok pendidikan (0,62 persen), kelompok kesehatan (0,56 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,56 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,09 persen), serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga (0,03 persen).

Sebaliknya penurunan indeks harga/deflasi terjadi pada kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar (2,90 persen), diikuti kelompok makanan, minuman, dan tembakau (1.13 persen), kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,55 persen), serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,07 persen).

BACA JUGA :  Pemilik Kios Dilarang Jual Gas LPG 3 Kilogram

“Sedangkan pada kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran pada bulan September terpantau stabil. Laju inflasi tahun kalender sebesar 5,28 persen dan laju inflasi tahun ke tahun Agustus 2022 terhadap Agustus 2021 sebesar 6,34 persen,” ujar Kepala BPS Kota Palu GA Nasser kepada media ini, Senin (3/10).

GA Nasser mengatakan, Inflasi Kota Palu bulan September 2022 disumbangkan oleh kelompok transportasi (0,85 persen), kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya (0,04 persen), kelompok kesehatan (0,02 persen); kelompok pendidikan (0,02 persen), kelompok pakaian dan alas kaki (0,01 persen),serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga juga memiliki andil positif terhadap inflasi, namun andilnya dibawah 0,01 persen.

BACA JUGA :  Karyawan Perempuan PT IMIP Diberi Kemudahan Mendapatkan Haknya

Sebaliknya andil negatif inflasi disumbangkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau (0,30 persen), kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya (0,05 persen); kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan (0,03 persen) serta kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga (0,01 persen).

Sedangkan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran tidak memberikan andil pada inflasi Kota Palu bulan September 2022.

Sementara dari 90 kota pantauan IHK nasional pada September 2022, terdapat 88 kota mengalami inflasi dan 2 kota lainnya mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Bukittinggi sebesar 1,87 persen dan terendah di Kota Merauke sebesar 0,07 persen. Deflasi tertinggi terjadi di Kota Manokwari sebesar 0,64 persen serta terendah di Kota Timika sebesar 0,59 persen. Kota Palu mengalami inflasi sebesar 0,52 persen. Inflasi Kota Palu menempati urutan ke-77 secara nasional, dan urutan ke-12 di kawasan Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulampua).

BACA JUGA :  Komisi VII DPR RI Imbau Konsumen Gunakan BBM Rendah Emisi

Reporter: IRMA
Editor: NANANG


Reporter Irma