JAKARTA – Indeks Menabung Konsumen (IMK) September 2025 tercatat 77,3, turun 1,6 poin dari Agustus. Penurunan dipicu melemahnya Indeks Intensitas Menabung (IIM) sebesar 3,6 poin ke level 67,1, meski Indeks Waktu Menabung (IWM) naik tipis 0,4 poin menjadi 87,4.

Direktur Group Riset LPS, Seto Wardono, mengatakan pelemahan IMK terjadi karena meningkatnya pengeluaran rumah tangga untuk kebutuhan pendidikan tahun ajaran baru. “Meski demikian, niat menabung konsumen masih terjaga, baik untuk saat ini maupun tiga bulan ke depan,” ujarnya, Kamis (2/10/2025).

Survei mencatat porsi responden yang menabung lebih kecil dari rencana naik menjadi 54,4%, sedangkan yang tidak pernah menabung turun menjadi 30,3%. Responden yang menilai saat ini waktu tepat menabung juga meningkat menjadi 26,1%, dan untuk tiga bulan mendatang naik menjadi 35,8%.

IMK turun di sebagian besar kelompok pendapatan, dengan kontraksi terdalam pada rumah tangga berpendapatan Rp1,5 juta–Rp3 juta/bulan (turun 6,1 poin). Sebaliknya, IMK rumah tangga berpendapatan di bawah Rp1,5 juta/bulan justru naik signifikan 21,8 poin.

Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) juga melemah ke 90,5 atau turun 3,5 poin dibanding Agustus. Penurunan dipicu kenaikan harga sembako, sulitnya lapangan kerja, hingga risiko gagal panen akibat cuaca ekstrem.

“Konsumen menghadapi kenaikan harga sembako dan kondisi lapangan kerja yang sulit, sehingga berkontribusi pada penurunan IKK pada bulan September lalu,” kata Seto.

Meski turun, IKK rumah tangga berpendapatan di atas Rp7 juta/bulan tetap berada di atas 100, menunjukkan sikap optimis terhadap prospek ekonomi.***