Imam Syaban Didorong Jadi Cagar Budaya

oleh -
Dari kiri moderator Dr.Hatta Fakhrurrozi, guru besar ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia Prof Dr. Susanto Zuhdi, Dosen sejarah Universitas Tadulako Palu, Dr.Haliadi Sadi, Dosen UIN Dato Karama Palu Dr. Syamsuri. Rabu (23/3). Foto : Ikram

PALU- Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)- Majelis Pemusyawaratan Rakyat (MPR) Republik Indonesia (RI) Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan sosialisasi empat pilar kebangsaan dan seminar nasional Islam tertua Nusantara di Banggai oleh Imam Syaban (168 H/792 M) Sulawesi Tengah Serambi Haramain (Mekkah dan Madinah), bertempat di Aula Tanaris, Jalan Juanda, Kota Palu, Rabu (23/3).

Anggota DPD RI Muhammad J Wartabone mengatakan, pihaknya ingin memperkenalkan Imam Sya’ban. Ulama ini adalah pembawa agama Islam tertua kedua di Nusantara saat ini setelah Barus.

“792 Masehi ini adalah sebuah potensi untuk kita ungkap, sehingga dengan sendirinya kita akan menjadi Islam sesungguhnya. Hakekat orang Islam itu adalah mampu memasukkan rasa kegembiraan di hati orang lain. Rahmatan Lil Alamin,” kata alumnus Pesantren Daruttauhid Malang Jawa Timur, di bawah asuhan Syaikh Abdullah bin Awad Abdun.

BACA JUGA :  Bus Trans Palu Resmi Beroperasi, Warga Antusias Manfaatkan Layanan Gratis

Muhammad mengatakan, bagaimana kita ber-Islam ini, hidup berdampingan dengan siapapun dengan alam, dengan makhluk yang lain bukan manusia, kita juga harus damai.

“Saya kira itu substansinya,” kata Muhammad J Wartabone.

Ia menambahkan, bahkan Sulteng ini memiliki peradaban lain lagi, diantaranya megalith, ada raja padi di dunia. Sehingga Sulteng ini, bisa dikatakan Serambi Haramain, Serambi Mekkah dan Madinah,” terang Muhammad J Wartabone.

Ia menyakini pelabelan Serambi Haramain bisa menjadi sebuah identitas bagi Sulawesi Tengah, untuk mendorong generasi penerus bangsa asal Sulteng.

“Agar suatu saat nanti dapat menikmati fasilitas pendidikan gratis di negara-negara Islam,” ujarnya.

BACA JUGA :  Pengurus DPW PAN Sulteng Ajukan Mosi Tak Percaya Kepemimpinan Rusli dan Yahya

Lebih lanjut dia mengatakan, hasil seminar ini menghasilkan rekomendasi, diantaranya adalah mensosialisasikan hasil seminar kepada kabupaten/kota di Sulteng.

Selanjutnya, hasil seminar ini akan dibawa ke Dinas Pendidikan Provinsi Sulteng , sehingga Imam Sya’ban ini ditetapkan jadi cagar budaya dan dipelihara Negara.

Seminar Nasional menghadirkan narasumber , guru besar ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Universitas Indonesia Prof Dr. Susanto Zuhdi, Dosen sejarah Universitas Tadulako Palu, Dr.Haliadi Sadi, Dosen UIN Dato Karama Palu Dr. Syamsuri.

Reporter: Ikram/Editor: Nanang