PALU – Dua warga Kota Palu akhirnya menikmati ibadah umrah ke tanah suci Mekkah da Mandian, usai mendapatkan penghargaan dari kegiatan Palu berzikir, beberapa waktu lalu.
Mereka adalah Mahdi Ahmad (50), pria asal Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Serta Ani Abd Rasyid (60) perempuan asal Keluarahan Layanan Indah, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu.
Kegiatan itu diinisaiasi oleh Yayasan Insan Cita Indonesia yang didirikan dan diketuai oleh Nilam Sari Lawira.
Ani abd Rasyid menuturkan dirinya merasa tidak percaya, jika diumur yang sudah lanjut usia, masih bisa diberikan kesempatan untuk beribadah ke tanah suci ummat islam itu.
“Saya hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga, dan mengurus suamu yang bekerja sebagai penjaga masjid,” ungkap Ani di Palu, Selasa.
Kata Ani, hidup dalam kondisi pas-pasan, bersama suami yang 12 tahun bekerja sebagai penjaga masjid, membuatnya tidak pernah mengeluh. Keinginan unuk umroh, memang pernah terbayangkan, tetapi itu merupakan hal yang tidak mungkin dengan kondisi ekonomi kelurga yang lebih dari cukup.
“Kala itu, ada pangilan untuk ikut zikir akbar bersama ustad Arifin Ilham. Saya dan keluarga ikut, disuruh bawa kartu tanda penduduk (KTP), jika ingin mengikuti program ibadah umrah,” tuturnya.
Dirinya mengikuti apa saja yang menjadi syarat tersebut. Disaat sementara berzikir, dirinya diberitahu sang anak, bahwa namanya keluar sebagai sebagai pemenang, ibadah umrah yang dibiayai oleh pelaksanan zikir akbar itu.
“Saya kaget dan tidak percaya, tapi itu rahasia Allah SWT. Mungkin rezeki umrah saya, diberikan melalui ibu Nilam Sari,” katanya, sambil berurai air mata.
Rasa syukur pun, tidak henti-hentinya diucapkan ibu dari 7 anak dan 15 cucu itu. Bahkan dirinya tidak pernah mengenal dan mengetahui, siapa sebenarnya yang ikhlas memberikan hadiah untuk ibadah umrah ke tanah suci itu, hingga bertemu pendiri Yayasan Insan Cinta Indonesia.
BACA JUGA: PENUHI JANJI, YAYASAN INSAN CITA INDONESIA BERANGKAT UMRAH WARGA SULTENG
Hal senada dikatakan Sementara itu, Mahdi Ahmad bahwa dirinya tidak pernah membayangkan untuk bisa menunaikan ibadah umrah. Awalnya dirinya hanya membantu menyebarkan informasi, tentang kegiatan Palu berzikir di wilayahnya, khususnya di Desa Wani, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala.
Guru Honorer di SMK Al Amin Wani itu menuturkan, dirinya didatangi sahabat, untuk memintai tolong menyebarkan informasi zikir, yang dipimpin oleh ustad Arifin Ilham.
“Karena dimintai tolong untuk kegiatan ibadah, saya melaksanakan dengan ikhlas dan tanpa meminta imbalan apa pun,” ujarnya.
Bagi Mahdi, hadiah umrah itu merupakan jawaban dari doa-doanya selama ini, yang sangat ingin mengunjungi tanah suci.
“Walaupun saya miskin, saya tetap berdoa dan berharap untuk bisa beribadah ke tanah suci, dan Alhamdulillah itu diijabah Allah SWT, melalui perantara ibu Nilam Lawira,” ujarnya.
Yayasan Insan Cita Indonesia (ICI) memberangkatkan lima warga Provinsi Sulawesi Tengah sebagai jamaah umrah di awal tahun 2018.
Mereka adalah Mahdi Ahmad (50) dan Ani Abd Rasyid (60) dari Kota Palu serta Faridah (39) dari Kabupaten Parigi Moutong, serta dua orang pendamping.
Sesuai rencana, peserta umrah akan berangkat dari Kota Palu, Selasa (23/1) dan kembali tiba di Palu tanggal (1/2).
Yayasan Insan Cita Indonesia didirikan di Kota Palu pada Mei 2017 lalu, dengan pendiri Nilam Sari Lawira.
Nilam Sari merupakan akademisi Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako Palu, sekaligus Istri dari Legislator DPR RI Ahmad M Ali. (FAUZI)