PALU – Ikatan Alamuni (IKA) Univeritas Tadulako (Untad) memiliki komitmen bersama untuk memajukan Sulawesi Tengah (Sulteng).
“Apapun yang terjadi di Sulteng itu sebagian besar tanggungjawab kita, karena alumni kita sudah tersebar dibelbagai tempat. Maju dan tidaknya Sulteng ini juga sebagian besar tanggungjawab kita karena itu kita harus mengambil peran itu,”tegas Koordinator Presidium IKA Untad Pusat, Dr. Muh. Nur Sangadji, diacara pengukuhan pengurus IKA Untad cabang empat fakultas yang dirangkaikan dengan Talk Show yang bertemakan Mencari Pahlawan dizaman Now di Gedung RRI Palu, Selasa (28/11) malam.
Pria yang akrab disapa Nur itu mengatakan, Untad lahir sebagai Universitas Negeri sejak tahun 1981. Hal itu sangat penting bagi adik-adik mahasiswa baru sebagai generasi. Karena baginya, diumur yang sudah dewasa itu Untad tinggal mengukur diri, menjadi universitas tumbuh menjadi tua atau tumbuh menjadi dewasa.
“Saya alumni univeristas ternama di prancis, saya juga alumni IPB tapi saya lebih bangga sebagai alumni Untad, kenapa ? karena di Untad ini saya ditempa, di Untad saya memiliki banyak cerita yang tidak bisa dilupakan yang penuh dengan perjuangan,”akunya.
Empat IKA cabang yang dikukuhkan malam itu adalah Fakultas Kehutanan, Fakultas Peternakan dan Perikanan, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP).
Sementara Talk Show menghadirkan empat narasumber yang dinilai menjadi pahlawan dizaman Now. Yakni, Taufan, Aktivis Rumah Bahari Gemilang Yaumil, Aktivis Sekolah Alam Anggi Januarita, Aktivis Pertukaran Pelajar Luar Negeri (PPLN) dan Ketua Gerkatin Yasin. Dikesempatan itu empat narasumber menginformasikan tentang perjuangan-perjuangan mereka.
“Empat narasumber di Talk Show yang kita sebutkan menjadi pahlawan dizaman Now ini,”tambah Nur.
Kegiatan itu berjalan hikmat dan santai, pantau media ini beberapa alumni Untad yang sudah menjadi pejabat di Daerah Sulteng juga berpartisipasi dalam kegiatan itu. (YAMIN)