HUT ke-51, Basarnas Diharap Lebih Tanggap dan Inovatif

oleh -
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes (kelima dari kanan) foto bersama dengan sejumlah pejabat dari instansi terkait, usai upacara peringatan HUT ke-51 Basarnas, di halaman Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Selasa (28/02). (FOTO: media.alkhairaat.id/Rifay)

PALU – Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu menggelar upacara peringatan HUT ke-51 Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) atau Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Selasa (28/02).

Upacara dihadiri sejumlah instansi yang berkaitan dengan potensi SAR di Kota Palu, seperti pihak TNI/Polri, BNPB, PMI, Pemadam Kebakaran dan pihak terkait lainnya.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu, Andrias Hendrik Johanes, mengatakan, sesuai arahan Kepala Basarnas RI, Marsekal Madya TNI Henri Alfandi, maka di usianya yang ke-51 tahun ini, para personel yang ada di dalamnya diharap lebih tanggap terhadap segala kemungkinan yang terjadi, selalu berinovasi dan memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan tugasnya melakukan pencarian dan pertolongan.

“Sehingga tugas-tugas bisa berjalan maksimal dan kehadiran Basarnas bisa benar-benar dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan atau mengalami bencana. Pada intinya, kami harus selalu siap melayani masyarakat yang membutuhkan jasa SAR secara cepat dan tepat,” tegas Andrias.

Selain itu, kata dia, Basarnas juga dituntut terus meningkatkan kinerja melalui upaya-upaya yang dilakukan, antara lain meningkatkan kemampuan SDM dengan pelatihan dan pengembangan yang lebih intensif, memperkuat kerja sama dengan pihak-pihak terkait, termasuk organisasi internasional.

“Basarnas juga harus mengembangkan dan memperkuat infrastruktur dan teknologi informasi dan komunikasi, meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pencarian dan pertolongan,” tuturnya.

Presiden, kata dia, juga telah menginstruksikan kepada Basarnas untuk melibatkan masyarakat dalam proses pencarian dan pertolongan. Basarnas diminta mengedukasi masyarakat secara masif, khususnya yang berada di kawasan rawan kedaruratan.

“Sehingga masyarakat memiliki pengetahuan dan kemampuan dasar SAR serta kewaspadaan dan mampu melakukan menyelamatkan diri sendiri sebelum membantu korban yang ada di sekitarnya,” ujarnya.

Sejauh ini, kata dia, peralatan yang ada, khususnya di Basarnas Palu masih kurang memadai, sehingga pada saat Rakernas yang dibuka oleh Presiden, beberapa waktu lalu, disampaikan bahwa Basarnas harus memiliki peralatan yang lebih canggih untuk memaksimalkan pelaksanaan operasi SAR. (RIFAY)