PALU – Pengurus Pusat Himpunan Pemuda Alkhairaat (PP-HPA) pimpinan Habib Husen Alhabsy, mengecam peristiwa pembunuhan yang terjadi di Desa Lembantongoa Kecamatan Palolo tepatnya di Dusun Lewonu beberapa lalu.
Sekretaris Jendral (Sekjen) PP-HPA Taufik Lasenggo, mengatakan, hampir semua lembaga maupun perorangan mengecam kejadian tersebut termasuk HPA. Apalagi masyarakat Sigi, yang selama ini hidup rukun dalam tatanan kemasyarakatan maupun keberagamaan, menjadi terusik terhadap peristiwa tersebut.
Namun dalam hal ini juga kata Taufik, menjadi pertanyaan bagaimana pengawasan keamanan yang dilakukan oleh pihak Polda Sulawesi Tengah dan Polres Sigi, sebagai wilayah teritorial kerjanya.
“Pecahnya atau terjadinya peristiwa itu, bisa dikatakan karena lemahnya pengawasan yang dilakukan oleh pihak Polda Sulteng, Polres Sigi juga Polres Poso. Sementara kita tahu, pihak kepolisian memiliki pos keamanan dan mungkin intelejen di setiap titik, dan inilah yang kita sayangkan,” kata Taufik.
Olehnya itu, Kapolri Jenderal Idham Aziz perlu mengevaluasi Polda Sulteng, Polres Sigi dan Polres Poso. Apalagi kedua petinggi kepolisian Kapolda Sulteng Irjen Pol Abdul Rakhman Baso dan Kapolres Sigi AKBP Yoga Priyahutama belum lama menjabat, dan memiliki integritas yang tidak diragukan.
“Kita semua menginginkan daerah ini aman dan keberadaan aparat kepolisian maupun TNI. Tentunya menjadi harapan masyarakat, untuk bisa mengayomi dan menjaga stabilitas di daerah ini. Akan tetapi peristiwa terjadi di Lembantongoa jauh dari harapan.
“Pertanyaannya kemana aparat itu? Lantas Satgas Tinombala yang selama ini bertugas juga kemana?” tandasnya.
Selin itu juga yang terpenting adalah, pihak-pihak tertentu jangan membingungkan masyarakat, dengan menilai itu dilakukan oleh kelompok tertentu. Sehingga menimbulkan prespektif lain yang mengaitkan itu dengan agama Islam.
“Perlu adanya fakta siapa pelakunya. Bukan mengira-ngira yang sumbernya diambil dari sebuah cerita, lantas dijadikan sebuah kesimpulan. Mudah-mudahan pasukan gabungan yang di datangkan dari pusat saat ini bisa membungkam yang di duga MIT itu,” tandasnya.
Reporter: Hady
Editor: Nanang