PARIMO – Hj. Hestiwati Nanga resmi menjabat sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Parigi Moutong periode 2025-2030, komitmennya ini memperkuat peran PMI dalam aksi kemanusiaan, khususnya di bidang penanggulangan bencana dan pelayanan darah.

Hestiwati menyebut ketersediaan darah masih menjadi tantangan besar di Parimo. Dari target 9.000 kantong per tahun, baru sekitar 800 kantong yang terpenuhi.

“PMI akan terus memperkuat relawan dan meningkatkan ketersediaan darah. Ini menjadi tugas besar bagi kami,” ujarnya dalam sambutan usai pelantikan, Ahad (26/10).

Kegiatan diawali pembacaan Surat Keputusan oleh Sekretaris PMI Provinsi Sulawesi Tengah, Sukri, kemudian dilanjutkan dengan prosesi pelantikan oleh Ketua PMI Provinsi Sulawesi Tengah, Hidayat Lamakarate.

Ia akan memimpin organisasi tersebut selama lima tahun dengan fokus memperkuat struktur relawan dan mengoptimalkan pelayanan darah di daerah.

Dalam arah kebijakannya, Hestiwati menyoroti pentingnya pembangunan Unit Donor Darah (UDD) di Parimo.

Menurutnya, keberadaan UDD menjadi langkah strategis agar pelayanan donor darah dapat dilakukan secara mandiri. Rencana ini kini tengah dalam tahap perencanaan dan membutuhkan dukungan pemerintah daerah serta mitra terkait.

Ketua PMI Provinsi Sulteng, Hidayat Lamakarate, mengapresiasi semangat pengurus baru dan menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.

“Ketersediaan darah bukan hanya tanggung jawab PMI, tetapi tanggung jawab bersama masyarakat dan pemerintah daerah,” ujarnya.

Kegiatan pelantikan turut dihadiri Asisten Bidang Pemerintahan, Hukum, dan Politik Sekretariat Daerah Parigi Moutong, Ir. Lewis, yang mewakili Bupati Parimo.

Ia membuka secara resmi Musyawarah Kerja PMI Parigi Moutong sekaligus menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara PMI dan Pemerintah Daerah terkait pelaksanaan donor darah.

“PMI Parigi Moutong tekad memperkuat barisan relawan, meningkatkan kemandirian layanan darah, dan menjadi garda terdepan dalam aksi kemanusiaan di Bumi Parigata,” tandasnya. *