Hamdan Zoelva Tegaskan Syarikat Islam Bukan Parpol

oleh -

PALU – Organisasi Islam yang didirikan oleh HOS Cokroaminoto sejak 1905, Syarekat Islam, kini diaktifkan kembali. Kepengurasannya pun telah diresmikan di tingkat daerah di tanah air. Namun SI menolak bila dikatakan sebagai partai politik.

Ketua Umum Pengurus Pusat SI Hamdan menjelaskan, Ormas tertua itu, murni bergerak di bidang dakwah dan mengangkat ekonomi ummat.

Pihaknya mengklaim, menjaga jarak dengan semua partai politik. Meski demikian, para kader SI dibolehkan masuk sebagai pengurus partai mana pun.

Hal itu diungkapkannya usai pelantikkan Dewan Pengurus Wilayah(DPW) Syarikat Islam Sulteng, Rabu,(26/7) di Audiotorium IAIN Palu.

“Jadi kita tidak lagi berpartai politik. Tapi walaupun demikian, syarekat Islam tetap saja ciri sepandai-pandai siyasah mencanangkan politik subtansif. Artinya politik itu mempengaruhi kebijakan, sesuai kemauan dan kehendak kita, hendak menanamkan pengahayatan Islam yang baik kepada kader-kader Syarekat Islam, memberikan kemungkina kepada mereka masuk ke partai politik mana saja,” sebutnya.

Selain itu, Hamdan juga meminta pengurus wilayah SI Sulteng, untuk segera melakukan penguatan organisasi di tingkat kabupaten/kota. Menurut dia di tingkat kabupaten/kota  di Sulteng secara umum belum ada pengurusnya. Setelah pembentukan, pengurus melaksanakan program yang sesuai dengan visi dan misi yang telah dicanangkan Dewan Pimpinan Pusat SI.

“Yang lebih penting melakukan, karena program Syarekat Islam itu dakwah ekonomi,karena sangat banyak bersentuhan usaha-usaha rakyat kecil yang bisa dikerjasamakan pemerintah daerah. Baik provinsi sampai kota,” katanya.

Dia juga mengharapkan pengurus di daerah agar menjalin hubungan baik bersama pemerintah setempat. Karena kata dia gerakan dakwah,dan ekonomi sebagai tema sentral program SI, sekaligus mengembangkan pendidikan Islam di daerah itu dapat tercapai bila hubungan pemerintah setempat terjalin baik. (NANANG IP)