PALU – Wasit Eko Agus yang memimpin pertandingan Sabtu malam, 14 September di Stadion Haji Dimurthala, Banda Aceh, akan dilaporkan ke PSSI Pusat oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Rusdy Mastura.
Gubernur mengapresiasi perjuangan tim sepak bola putra Sulteng yang berhasil mencapai babak perempat final (8 besar) PON XXI, meskipun harus tersingkir setelah kekalahan kontroversial dari tim tuan rumah, Aceh.
Pertandingan yang berlangsung sengit itu diwarnai sejumlah keputusan wasit yang dinilai berat sebelah dan merusak prinsip fair play. Puncak insiden terjadi ketika pemain Sulteng nomor punggung 15, Rizky Saputra, memukul wasit Eko Agus hingga terkapar menjelang akhir waktu normal babak kedua.
Gubernur Rusdy Mastura mengungkapkan penyesalannya atas aksi pemukulan tersebut, namun tetap memberikan dukungan penuh kepada tim sepak bola Sulteng yang pertama kalinya berhasil masuk ke babak 8 besar PON.
Lebih lanjut, gubernur menegaskan bahwa ia akan mengambil langkah tegas dengan melaporkan kepemimpinan wasit Eko Agus dalam pertandingan itu ke PSSI untuk dievaluasi dan diinvestigasi. Gubernur menyoroti kinerja wasit yang dinilainya tidak profesional, yang ia sebut sebagai ironi di tengah kebangkitan sepak bola nasional.
“Keputusan-keputusan wasit yang tidak adil sangat merusak mental tim, padahal ajang PON ini bertujuan untuk pembinaan atlet usia muda,” ungkapnya dengan nada kecewa.
Sementara itu, Ketua Kontingen Sulteng, Brigjen TNI Dody Triwinarto, berharap kejadian ini menjadi pelajaran penting bagi semua pihak, terutama wasit, untuk menjaga integritas dan profesionalisme dalam memimpin pertandingan.
“Saya tetap bangga dengan perjuangan tim Sulawesi Tengah. Mereka adalah petarung sejati yang telah berjuang maksimal, dan kita harus terus memberikan dukungan penuh kepada mereka,” ujarnya.
Reporter: Irma/Editor: Nanang