PALU – Calon Presiden (capres) nomor urut 3, Ganjar Pranowo, melakukan lawatan ke Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam agenda kampanye pemilihan presiden dan wakil presiden, Senin (04/12).
Salah satu agenda kunjungannya adalah melakukan pertemuan dengan Tim Pemenangan Daerah (TPD), para calon legislatif (caleg), partai pengusung dan massa relawan, di Sriti Convention Hall, Palu Barat.
Pada kesempatan itu, Ganjar menyampaikan tiga problem penting yang secara nasional mesti dituntaskan.
“Semangat kami sama ketika diskusi bersama Pak Mahfud sebelum diresmikan sebagai pasangan,” katanya.
Tiga problem yang dimaksud, kata dia, hari ini banyak masyarakat yang daya belinya turun karena pendapatannya kecil. Kedua adalah sulitnya masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan.
“Dan yang ketiga ini yang sering kami diskusikan adalah bagaimana pemerintahannya melayani dengan baik. Tidak korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN),” ungkap Ganjar.
Mantan Gubernur Jawa Tengah (Jateng) itu mengatakan, ketika 10 tahun ia menjadi gubernur, tagline yang diusung adalah “mboten korupsi mboten ngapusi” atau tidak korupsi, dan tidak menipu.
“Dua kali kami maju sebagai calon gubernur, tagline itu tidak kami ubah. Apa bentuk tindakannya? Satu yang mesti kita lakukan adalah menunjukkan komitmen itu kepada masyarakat, bahwa tidak ada korupsi, tidak ada gratifikasi, tidak ada jual beli jabatan, dan tidak ada sogok-sogokan,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, dari perbincangan pribadinya bersama Mahfud MD (cawapres), keduanya ternyata sama-sama diajarkan oleh orang tua untuk hidup wajar dan secukupnya.
“Jangan ngambil milik orang lain. Itu sesuatu yang sangat penting untuk kita catat bersama-sama,” katanya.
Untuk itu, ia menitip pesan kepada tim pemenangan untuk mengabarkan seluruh program yang dimiliki.
“Insyaallah kita akan mewujudkan itu. Tapi syaratnya adalah kita harus menang. Tanpa kemenangan, maka itu akan menjadi mimpi yang kemudian menguap. Dengan kemenangan itulah langkah awal untuk kita mewujudkan mimpi kita,” tegasnya.
Ia juga meminta kepada relawan untuk mendengarkan suara masyarakat dengan baik, kemudian menyampaikannya kepada tim pemenangan kabupaten/kota, hingga kepada tim pemenangan provinsi dan selanjutnya bisa sampai kepadanya.
“Saya dan Pak Mahfud sudah membuat visi misi, mungkin masih ada yang lowong dan itu perlu diisi. Temukan itu di dalam pikiran dan rasanya rakyat, temukan itu di dalam sanubari mereka. Mungkin mereka menyampaikan dengan marah, karena selama ini tidak diperhatikan, mungkin menyampaikan dengan halus atau mungkin menyampaikan dengan cara-caranya sendiri. Tolong dicatat, agar itu bisa melengkapi dan memperbaiki program-program yang nanti akan kita sukseskan,” imbuhnya.
Selain dengan TPD dan partai pengusung, Ganjar juga diagendakan melakukan pertemuan dengan tokoh agama dan masyarakat, Kerukunan Jawa Sulteng, para milenial, Gen-Z, dan influencer lokal. (RIFAY)