SIGI – Ketua Mejelis Ulama Indonesia (MUI) Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, mengatakan isu agama sangat mudah menyulut pertikaian sesama umat beragama. Olehnya agama harus terus dijaga dan dikelola dengan baik. Sehingga perselisihan antara umat beragama sekecil pun tidak membesar dan dimanfaatkan segilintir orang untuk memecah belah umat.
“Yang kecil itu kalau tidak ditangani dengan baik akan menjadi besar, dan yang mudah membuat orang berkelahi itu adalah urusan agama” kata Ketua MUI Sulteng, Habib Ali bin Muhammad Aljufri, Kamis (25/4) siang.
Menurut habib, manusia itu mengikuti agama pemimpinnya. Oleh habib mengajak untuk senantiasa mengikuti ajaran agama masing-masing. Dan memperbaiki hubungan antar sesama manusia di muka bumi. Maka insya Allah kata habib, pemimpin di atasnya baik maka pada level bawah atau umat pun akan baik. Habib Ali mengumpamakan seperti aliran Sungai. Aliran Sungai di bawah sulit dibersihakan jika dihulunya keruh dan kotor.
“yang keruh suatu saat, waktu akan bersih jika diisi dengan kebersihan, ketika kita isi air putih terus menerus, yang yang kotor itu akan keluar menjadi bersih” imbuhnya.
Begitu kebaiakan kata habib, karena kebaiakan harus terus dijaga. Keburukun tidak perlu dijaga. Petani kata habib juga mengamalkan teori ini, tanam padi pasti tumbuh rumput. Berarti padi harus dijaga karena padi memeberikan mamanfaat bagi orang banyak. Tidak bisa beranggapan anatara rumput dan padi dipupuk bersamaan, karena alasan hak asasi tumbuh-tumbuhan.
“rumput akan lebih subur ketimbang padi, karena kita menjaga yang baik, maka kita harus menjaga padi, kita sampaikan kebaikan dan mencegah keburukan” imbuhnya.
Reporter : Nanang IP
Editor : Yamin