PARIMO – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) menggelar Festival Literasi 2025 sebagai ajang evaluasi capaian literasi dan numerasi di tingkat SD dan SMP. Kegiatan berlangsung selama empat hari, mulai 9 hingga 13 September 2025.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Parimo, Sunarti Masanang, mengatakan festival yang telah rutin dilaksanakan dua tahun terakhir ini menjadi sarana refleksi kelebihan dan kekurangan di satuan pendidikan.
“Melalui festival ini, kita bisa melihat sejauh mana pencapaian literasi dan numerasi anak-anak kita. Evaluasi ini penting agar pembelajaran semakin tepat sasaran,” ujarnya, Rabu (10/9).
Festival Literasi 2025 menghadirkan 11 cabang lomba, di antaranya membaca nyaring, baca puisi, pidato bahasa Inggris, mendongeng cerita rakyat dalam bahasa daerah, menulis artikel, bedah buku, menulis kebiasaan baik, serta lomba fotografi.
Seluruhnya ditujukan bagi siswa SD dan SMP dengan tema “Anak Parimo Terlindungi, Indonesia Maju dengan Semangat 7 Kebiasaan Baik Anak Indonesia Hebat”.
Kegiatan ini sekaligus bertepatan dengan Hari Literasi Internasional yang diperingati setiap 8 September, menegaskan bahwa literasi adalah isu global yang perlu ditindaklanjuti hingga ke daerah.
Menurut Sunarti, literasi kini tidak terbatas pada membaca dan menulis, melainkan mencakup kemampuan menganalisis informasi, termasuk literasi digital.
“Anak-anak kita harus diajarkan memilah informasi yang benar, bukan hanya menerima begitu saja. Itu juga bagian dari evaluasi yang kami lakukan,” tambahnya.
Selain sebagai evaluasi, festival ini juga menjadi ruang ekspresi siswa dalam menulis, mendongeng, hingga membaca puisi, yang dinilai mampu menumbuhkan kreativitas dan rasa percaya diri.
Sunarti menegaskan kegiatan ini bukan program seremonial, melainkan program berkelanjutan sesuai kebijakan Kementerian Pendidikan.
“Insyaallah kegiatan ini akan terus kami laksanakan setiap tahun sebagai bahan evaluasi sekaligus memacu peningkatan literasi dan numerasi anak-anak kita,” pungkasnya.
